JAKARTA, vozpublica.id - Shell Indonesia membantah kabar yang beredar terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap petugas SPBU imbas stok bahan bakar minyak (BBM) kosong sebelum akhir tahun. Hal tersebut menyusul maraknya konten yang menarasikan PHK imbas kelangkaan stok.
"Menanggapi konten media sosial tersebut, Shell Indonesia mengklarifikasi bahwa informasi yang disampaikan adalah tidak benar," ujar Vice President Corporate Relations, Shell Indonesia Susi Hutapea kepada iNews.id dikutip, Senin (29/9/2025).

Gereja AS Ditembaki dan Dibakar, Trump Sebut Umat Kristen Jadi Target
Susi menjelaskan, konten-konten perpisahan petugas SPBU Shell yang belakangan ramai di media sosial bukan terkait PHK. Namun, perpisahan untuk pemindahan pegawai ke tempat lainnya sesuai keputusan perusahaan.
"Kondisi yang sebenarnya yang terjadi dalam video tersebut adalah tim di salah satu SPBU Shell menjalankan kegiatan pengarahan rutin dan sekaligus perpisahan salah satu anggota tim untuk perpindahan lokasi kerja ke SPBU Shell yang lain," kata dia.

Bikin Sedih Pegawai SPBU Shell Curhat Kena PHK Karena Tak Bisa Jualan BBM
Video yang heboh di media sosial menggambarkan situasi para pegawai SPBU Shell berkumpul bersama dengan situasi yang penuh haru.
Beberapa gambar dalam video tersebut juga terlihat beberapa pegawai yang berpelukan hingga berfoto bersama. Peristiwa tersebut diketahui terjadi di SPBU Shell Gading Serpong, Tangerang.

Shell Dikabarkan Tutup SPBU di Indonesia Mulai 2026, Ini Penjelasan Manajemen
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa kuota impor yang diberikan kepada SPBU swasta sudah habis sebelum akhir tahun 2025. Sehingga baru akan diberikan kembali pada tahun 2026 mendatang.
Namun, untuk menutup kekurangan, jika operator SPBU Swasta masih mau menjalankan operasionalnya diberikan opsi untuk melakukan impor lewat PT Pertamina (Persero).
"Atas dasar itu, Pemerintah mengambil keputusan. Akan tetap dilayani, tetapi itu akan diberikan lewat kolaborasi dengan Pertamina. Mereka (SPBU Swasta) setuju, dan memang harus setuju, untuk beli di Pertamina," ucapnya.
Lebih jauh, Bahlil menyebutkan hasil pertemuan dengan para SPBU Swasta yang dilakukan di Kantornya beberapa waktu lalu, menyepakati pembelian minyak yang dilakukan ke Pertamina berupa minyak mentah. Sehingga operator swasta masih bisa melakukan pengolahan sendiri sesuai standar jual masing-masing operator.
"Base fuel ya, belum dicampur-campur. Kalau sebelumnya itu Pertamina menjual produk jadi, tapi tadi dijelaskan, jangan teh (produk jadi), air panas saja, jadi produk saja, nanti dicampur di tanki masing-masing," kata Bahlil.
Editor: Aditya Pratama
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku