Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 7 Contoh Cerpen Bahasa Inggris, Bisa Jadi Latihan Story Telling
Advertisement . Scroll to see content

10 Contoh Cerita Pendek Singkat dan Menarik Beragam Tema

Senin, 04 Desember 2023 - 23:00:00 WIB
10 Contoh Cerita Pendek Singkat dan Menarik Beragam Tema
Contoh Cerita Pendek Singkat dan Menarik (freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, vozpublica.id - Contoh cerita pendek singkat dan menarik akan diulas pada artikel kali ini. Cerpen adalah bentuk karya sastra yang populer di kalangan anak-anak karena ceritanya yang unik dan beragam.

Cerpen biasanya menceritakan tentang satu peristiwa atau kejadian yang spesifik, dengan jumlah tokoh yang tidak terlalu banyak dan tidak terlalu kompleks.

Cerpen memiliki jumlah kata yang terbatas, tidak lebih dari 10.000 kata atau 20 halaman. Hal ini bertujuan agar pembaca dapat menyelesaikan cerita dengan cepat dan mudah.

Agar lebih mudah memahami, berikut contoh cerita pendek singkat dan menarik, dikutip dari berbagai sumber, Senin (4/12/2023).

1. Cerita Pendek Singkat tentang Aku dan Dia

Aku dan dia, kami berdua adalah teman sekelas. Kami berdua selalu bersama, bercanda, tertawa, dan bahkan mengerjakan tugas bersama. Aku tahu dia suka kepadaku, tapi aku tidak tahu bagaimana cara mengatakannya.

Suatu hari, aku mengajaknya keluar untuk makan malam. Dia menyetujuinya dengan senyum manisnya. Kami berdua berjalan di taman kota, menikmati suasana malam yang indah. Aku merasa sangat nyaman saat berada di sampingnya.

Kami berdua berbicara tentang hal-hal yang kami sukai dan tidak sukai. Dia menceritakan tentang keluarganya dan aku menceritakan tentang keluargaku. Kami berbagi cerita tentang masa lalu kami dan bagaimana kami telah berkembang sejak saat itu.

Ketika kami sedang berbicara, aku merasa ada sesuatu yang aneh di antara kami. Aku merasa ada sesuatu yang lebih dari sekadar teman sekelas. Aku merasa ada sesuatu yang lebih dalam di antara kami.

Ketika kami sedang berjalan pulang, aku memegang tangannya dan memandangnya dengan tatapan penuh cinta. Dia membalas pandangan itu dengan senyuman manisnya. Akhirnya, aku mengatakan kepadanya bahwa aku mencintainya. Dia tersenyum dan mengatakan bahwa dia juga mencintaiku.

Kami berdua saling memeluk dan menikmati momen indah ini bersama-sama. Aku tahu bahwa ini adalah awal dari sesuatu yang indah antara kami berdua. Aku yakin bahwa kami akan bersama untuk selamanya.

2. Cerita Pendek Singkat tentang Jangan Pernah Mencuri

Hari ini, aku pulang dari tempat kerja agak cepat karena ada sesuatu hal. Sekitar jam 15.30, aku sampai rumah dengan selamat. Setibanya di rumah. Aku melihat ibu seperti sedikit panik dan kebingungan. Aku langsung bertanya.

"Assalamualaikum Bu..."

"Waalaikumsalam Nak..."

"Ibu kenapa sih Bu? Kok keliatannya panik dan bingung gitu..?" Tanyaku sambil membuka sepatu.

"Gini Nak, Ibu bingung nih, uang tukaran 100 ribu ibu yang di dalam dompet kok gak ada ya? Kamu ada liat gak...?" tanya ibu penuh penasaran.

"Gak ada Bu, coba ingat-ingat lagi, siapa tahu ibu salah menaruh mungkin," jawabku.

"Enggak Nak, tadi Ibu menaruh di sini sebelum nyuci, tau-taunya sekarang udah gak ada lagi," tutur ibu.

"Ya udah deh Bu, ikhlaskan saja, mungkin belum rezeki kita. Ibu tenang aja, nanti aku ganti, aku ngambil uang dulu ke BRILink sebentar ya..." ucapku seraya pergi.

Di perjalanan, aku melihat Risky, adikku paling kecil yang baru duduk di kelas 3 SD. Aku melihat dia sedang main PS dengan teman-temannya. Aku langsung menghampirinya.

Kebetulan sekali, sesampainya di tempat Rental PS tersebut, aku melihat Risky memegang uang tukaran 100 ribu, yang tidak mungkin uang dia. Aku pun langsung memanggilnya dan menegurnya dengan baik-baik.

"Ky, itu uang siapa? Ayo jujur! Kamu ngambil uang ibu yang di dalam dompet kan..?" tanyaku.

"I..i..i..iya kak, aku mengambilnya, tapi buat bayar sewaan PS doang kok, cuman 2 ribu rupiah aja..." jawabnya dengan terbata-bata.

"Ayo naik ke atas motor, nanti jelasin sama ibu..." ucapku sembari membawanya pulang.

Sesampainya di rumah, dia langsung jujur dan menceritakan semuanya kepada ibu. Aku dan ibu langsung menasihatinya sebaik mungkin karena telah dilakukan tindakan pencurian, dan itu adalah perbuatan yang sangat dilarang.

Aku dan ibu juga menekankan kepadanya untuk tidak pernah mencuri lagi karena setiap hari Risky juga selalu aku kasih uang belanja. Dia hanya tertunduk malu dengan rasa bersalahnya yang terpampang jelas dari wajahnya.

Setalah dinasihati, Risky mengakui kesalahannya, meminta maaf kepada ibu dan aku, serta benar-benar berjanji untuk tidak mengulanginya lagi di kemudian hari.

3. Contoh Cerita Pendek Singkat Persahabatan Sejati

Saat ini aku berada di kelas 9 SMP, setiap hari kujalani bersama dengan ketiga sahabatku, Aris, Andri, dan Ana. Kami berempat sudah bersahabat sejak kecil.

Suatu saat kami menulis surat perjanjian persahabatan di sobekan kertas yang dimasukkan ke dalam sebuah botol, kemudian botol tersebut dikubur di bawah pohon yang nantinya surat tersebut akan kami buka saat kami menerima hasil ujian kelulusan.

Hari yang kami berempat tunggu akhirnya tiba, kami pun menerima hasil ujian dan hasilnya kita berempat lulus semua.

Kami serentak langsung pergi berlari ke bawah pohon yang pernah kami datangi dan menggali tepat di mana botol yang dahulu dikubur berada.

Kemudian, kami berempat membuka botol tersebut dan membaca tulisan yang dulu pernah kami tulis. Kertas tersebut bertuliskan "Kami berjanji akan selalu bersama untuk selamanya".

Keesokan hari, Aris berencana untuk merayakan kelulusan kami berempat. Malamnya kami berempat pergi bersama ke suatu tempat dan di situlah saat-saat yang tidak bisa aku lupakan karena Aris berencana untuk menyatakan perasannya kepadaku. Akhirnya aku dan Aris berpacaran.

Begitu juga dengan Andri, dia pun berpacaran dengan Ana. Malam itu sungguh malam yang istimewa untuk kami berempat. Kami pun bergegas untuk pulang.

Ketika perjalanan pulang, entah mengapa perasaanku tidak enak.

"Perasaanku enggak enak banget ya?", ucapku penuh cemas.

“Udahlah, Ndi, santai aja, kita enggak bakalan kenapa-kenapa," jawab Andri dengan santai.

Tidak lama setelah itu, hal yang dikhawatirkan Nindi terjadi.

"Arissss awasss! di depan ada jurang!," teriak Nindi.

"Aaaaaaaaaa!!!"

Bruuukkk. Mobil yang kami kendarai masuk ke dalam jurang. Aku tak kuasa menahan air mata yang terus mengalir sampai aku tidak sadarkan diri.

Perlahan aku buka mataku sedikit demi sedikit dan aku melihat ibu berada di sampingku.

"Nindi... kamu sudah sadar, Nak?" tanya ibuku.

"Ibu.. aku di mana? Di mana Ana, Andri, dan Aris?" tanyaku.

"Kamu di rumah sakit, Nak. Kamu yang sabar ya, Andri dan Aris tidak tertolong di lokasi kecelakaan," jawab ibu sambil menitikkan air mata.

Aku terdiam mendengar ucapan ibu dan air mataku menetes, tangisku tiada henti mendengar pernyataan ibu.

"Aris, mengapa kamu tinggalkan aku, padahal aku sayang banget ke kamu, aku cinta kamu, tapi kamu ninggalin aku begitu cepat, semua pergi ninggalin aku," batinku berkata.

Lantas, dua hari berlalu dan aku berkunjung ke makam mereka, aku berharap kami bisa menghabiskan waktu bersama sampai tua. Tetapi, sekarang semua itu hanya angan-angan. Aku berjanji akan selalu mengenang kalian.

4. Contoh Cerita Pendek Singkat Seperti Bunga dan Lebah

“Rif, bagikan saya sebuah cerita yang bisa menjadi pelajaran,” kata Risa tiba-tiba dalam sore yang sejuk.

“Hmm, cerita apa ya? Bagaimana jika aku membacakan sepotong cerita tentang analogi antara Bunga dan Lebah?” jawabku dengan semangat, yang dijawab oleh Risa dengan anggukan setuju.

Kisah ini mirip dengan hubungan antara bunga dan lebah.

Aku mungkin adalah lebah, dan dia adalah bunga. Atau mungkin sebaliknya. Itu tidak terlalu penting.

Saya memikirkan ini sebagai contoh simbiosis mutualisme. Kami memberikan satu sama lain, tanpa perlu sadar menerima.

Kemudian, saya mulai meminta lebih banyak. Dan dia memberikan lebih banyak.

Tetapi kemudian saya menyadari, mungkin saya adalah bunga.

Sebuah objek yang tidak dapat bergerak, hanya menunggu kunjungan sesaat.

Dia adalah lebah yang muncul ketika dia perlu muncul, dan pergi ketika dia perlu pergi.

Ketika sang bunga berhenti meminta, maka keheningan pun segera tercipta. Sang lebah boleh pergi, mencari keindahan bunga yang lain.

Dan begitu, kesunyian datang.

Risa menatapku dengan kagum, sambil berkata, “Tuan Rifazi, sejak kapan kamu bisa bercerita seperti ini?”

“Sejak aku menyadari bahwa kita mungkin hanya bisa menjadi teman, Nyonya Risa. Saya mungkin adalah bunga, dan tentu saja, Anda adalah lebah,” ujarku, meskipun hanya berani kukatakan dalam hatiku.

5. Contoh Cerita Pendek Singkat Anak Bermalasan

Minggu adalah hari libur yang ditunggu oleh banyak orang untuk beristirahat dan menghindari aktivitas. Beberapa orang memilih untuk berdiam diri di rumah, menghilangkan penat dari seminggu aktivitas mereka, sementara yang lain merencanakan liburan. Banu memilih opsi pertama, memutuskan untuk bersantai di rumah, namun dia selalu merasa tidak puas dengan liburannya.

“Banu, bangunlah, sudah siang. Kamu akan terlambat,” kata ibunya.

“Ma, Banu masih merasa lelah. Apa salahnya jika Banu bolos satu hari?” Banu memohon kepada ibunya.

“Kamu tidak seharusnya begitu, sekolahmu penting, dan biaya pendidikanmu mahal. Jangan menganggap remeh ilmu,” sahut ibunya dengan tegas.

“Hanya satu hari, Ma, izinkan Banu tidur lagi.”

Melihat perilaku Banu, ibunya mulai kesal, sehingga dia memutuskan untuk membawa Banu ke sebuah panti asuhan di mana ada anak-anak dengan kebutuhan khusus.

“Sekarang, coba lihatlah, mereka juga ingin belajar seperti kamu, tetapi tidak memiliki dukungan seperti yang kamu miliki,” kata ibunya, sambil mereka masih berada di dalam mobil.

Melalui pengalaman itu, Banu tersadarkan dan bersedia pergi ke sekolah meskipun terlambat. Selama perjalanan ke sekolah, Banu melihat seorang anak yang berjalan pincang dengan seragam sekolah yang sama dengan miliknya. Di dalam hatinya, Banu mengucapkan, “Aku bersyukur masih memiliki tubuh yang sempurna untuk mengejar ilmu.”

6. Contoh Cerita Pendek Tentang Gotong Royong

Seluruh penghuni Kos Biru sudah berkumpul di depan mushola, untuk merumuskan konsep gotong royong besok sore. Mulai dari peralatan yang harus digunakan hingga pembagian tugas tiap masing masing orang. “Dikarenakan musim kemarau yang berkepanjangan di daerah kita, halaman Kosan Biru beberapa pekan ini penuh dengan sampah dedaunan kering hingga sampah ranting yang berjatuhan memenuhi halaman.

Untuk itu, besok sore ibu meminta kalian bergotong royong membersihkan semua sampah itu” buka ibu kos. Setelah itu, ibu kos membagi kami menjadi beberapa kelompok, serta pembagian area mana saja yang akan dibersihkan. Tidak lupa beliau mengingatkan kepada kita bahwa kegiatan ini semata-mata untuk kenyamanan bersama. Keesokan harinya selepas ba’da ashar, semua telah berkumpul di lokasi yang ditentukan.

Pekerjaan pun dimulai, sampah mulai dibersihkan dan diangkut ke pembuangan akhir. Aku berada satu regu dengan kawanku yang bernama Sita. Kita membersihkan halaman depan gedung 1, tepat di depan kamarku dan kamarnya. “Sit, lo haus ga? Gue mau beli minum nih di warung depan, mau nitip ga?” tanyaku pada Sita. “Engga deh, di kamar gue masih ada minuman dingin, ko.” Balas Sita.

Bersih-bersih pun selesai, semua berkumpul lagi, kemudian ibu kos membuka percakapan kembali. “Terima kasih saya ucapkan untuk semuanya yang sudah berpartisipasi pada gotong royong ini, tanpa kalian semua, mungkin pekerjaan kita tidak akan selesai secepatnya ini..” ucap ibu kos.

Di sela rasa lelah yang menggerogoti badan, aku bergumam dalam hati. “Ternyata, suatu pekerjaan yang dikerjakan bersama-sama, akan bisa menghemat waktu dan tenaga, terlebih lagi pendidikan non formal seperti inilah yang penting untuk mendidik diri sendiri agar senantiasa hidup bersosial dengan lingkungan sekitar.” Ujarku sambil tersenyum menghela napas.

7. Contoh Cerita Pendek Tema Sekolah

Ragil merupakan siswa teladan yang sudah memasuki tahap semester akhir sekolah SMA, yang tandanya dia akan mulai menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi. Sedangkan Nada ialah sahabatnya yang kini selalu menemani Ragil saat belajar dan mereka belajar di perpustakaan, bukan untuk belajar bersama, tapi dia lebih memilih untuk bercengkrama dengan ibu perpus. Ujian Nasional pun yang sudah berakhir. Ragil, Nada dan juga beberapa kawannya berjalan melewati lorong sekolah untuk menuju kelasnya.

Setelah tiba di kelas, maka anak-anak kelas XII IPA sudah lebih dahulu berada di bangku masing-masing, menunggu wali kelasnya untuk membagikan amplop dengan berisi surat kelulusan. Ragil dan Nada yang saling berpelukan dibangku untuk mereka, saling mendoakan. Namun Ragil kini mendapatkan dua amplop dengan secara bersamaan. Setelah seluruh siswa memperoleh amplopnya masing-masing, dengan secara bersamaan siswa XII IPA membuka amplop yang tersebut.

Kegugupan, ketegangan dan juga kekhawatiran saat itu telah pecah. Seluruh siswa lulus, wali kelas pun kini ikut bahagia dengan kelulusan seluruh siswa. “Alhamdulillah.., aku lulus” ucap Ragil pada saat membuka amplop yang pertama. “Iya aku juga telah lulus, Gil…” sahut Nada. Dengan wajah yang penasaran Ragil membuka kembali amplop yang kedua tersebut. Dengan tangan yang sangat gemetar dia membaca isi amplop yang di dapat  tersebut. Ternyata isinya merupakan surat diterimanya dia sebagai penerima beasiswa kuliah yang ada di Turki.

Nada yang tadinya itu hanya asik dengan bahagianya sendiri, turut ikut bahagia setelah mengetahui bahwa sahabatnya telah memperoleh beasiswa kuliah ke Turki. Nada yang mengetahui kalau sahabatnya ini merupakan orang yang sangat giat belajar. Setiap kali jam istirahat yang pertama berbunyi, dia memilih untuk ke dalam perpustakaan daripada untuk ke kantin. Menurutnya ke kantin dengan jam istirahat kedua pun bisa. Jadi yang dia lebih memilih untuk memanfaatkan waktunya untuk mulai belajar di perpustakaan. Ternyata benar, tidak ada untuk usaha yang sia-sia di bumi ini, semuanya sudah ada hasilnya, besar atau kecil.

8. Contoh Cerita Pendek Anak SD Tema Kejujuran

Waktu itu, saat aku masih duduk di bangku SMP, aku mengerti tentang apa itu kejujuran. Pilihan untuk berbohong dan jujur, hal itu yang aku hadapi saat aku menghadapi ujian sekolah. Saat ujian, teman sekelasku banyak yang mencontek dengan berbagai cara. Ada yang membawa catatan kecil hingga menyembunyikan buku di bawah meja.

“Zi, lo mau nyontek ga? Gue bawa contekan nih” bisik Fadlan di sebelahku saat ujian berlangsung. “Wih! Boleh juga” ucapku dengan mengambil kertas kecil darinya. Pada saat itu, aku masih belum percaya buah dari sebuah kejujuran. Aku akan mencontek jika menghadapi ujian matematika, fisika hingga kimia, karena aku kurang begitu suka dengan angka. Hingga akhirnya pengumuman kenaikan kelas pun tiba, aku dan teman-temanku begitu tegang saat menunggu nilai rapot yang akan diberikan.

Setelah ku terima raport dari wali kelas, lalu wali kelasku mengatakan bahwa aku naik kelas. Namun, saat aku membuka rapor itu aku melihat nilai pelajaran matematika, fisika serta kimia mendapat nilai yang kurang memuaskan bahkan kurang dari rata-rata. Saat itu ku merenung, bernostalgia di saat aku ujian dan mencontek di salah satu mata pelajaran tersebut, kemudian hasilnya mendapat nilai buruk.

Sedangkan mata pelajaran yang lain yang aku kerjakan dengan kemampuanku meraih hasil yang baik. Lalu hal tersebut aku terapkan untuk menghadapi ujian di kelas berikutnya. Ketika ujian nanti, diriku niatkan untuk berusaha jujur dalam mengerjakan soal yang diberikan, sesulit apapun. Kali ini materi yang telah aku pelajari dan yang diajarkan guruku di kelas semuanya keluar. Tanganku menuliskan jawaban di LJK dengan tenang tanpa suatu keraguan.

Hingga akhirnya pelaksanaan ujian pun selesai, kini hanya tinggal menunggu hasilnya. Hari pembagian rapot pun tiba. Aku kembali tegang dengan hasil yang akan aku dapat nanti. Kemudian ibu wali kelas membacakan satu per satu para siswa yang meraih peringkat lima besar paralel hingga tepat pembacaan siswa yang meraih peringkat pertama “Siswa yang meraih peringkat pertama adalah…” ucap ibu wali kelas, Semua siswa begitu tegang menunggu kelanjutan ucapan dari ibu wali kelas tersebut.

“Gozi Faziano” ucapnya sambil mengarahkan matanya padaku. Diiringi bahagia dan harus atas kerja kerasku belajar selama ini tidak sia-sia. Kemudian semua teman memberi selamat padaku, lalu ibu wali kelas mengatakan padaku bahwa peraih peringkat pertama akan mendapat beasiswa sekolah di SMA. Diriku begitu senang mendengarnya. Anggapanku tentang kejujuran itu memang benar “kalau jujur itu membawa bahagia walau awalnya itu sulit”

9. Contoh Cerita Pendek Tema Kehidupan Sosial

Seorang anak laki-laki bernama Ray kesal karena dia mendapatkan nilai buruk dalam tes bahasa Inggrisnya. Dia sedang duduk di kamarnya ketika neneknya datang dan menghiburnya. Neneknya duduk di sampingnya dan memberinya pensil. Ray memandang neneknya dengan bingung, dan berkata bahwa dia tidak pantas mendapatkan pensil setelah nilai ujiannya yang jelek.

Neneknya menjelaskan, “Kamu bisa belajar banyak hal dari pensil ini karena sama seperti kamu. Dia mengalami penajaman yang menyakitkan, persis seperti Kamu mengalami rasa sakit karena tidak berhasil dengan baik pada ujian. Namun, hal ini akan membantu Kamu  menjadi siswa yang lebih baik.

Sama seperti semua kebaikan yang berasal dari pensil berasal dari dalam dirinya sendiri, Kamu juga akan menemukan kekuatan untuk mengatasi rintangan ini. Dan akhirnya, sama seperti pensil ini akan membuat tanda pada permukaan apa pun, Kamu juga harus meninggalkan tanda pada apa pun yang Kamu pilih. “ Ray segera terhibur dan berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan melakukan yang lebih baik.

10. Contoh Cerita Pendek Tema Ibadah

Ketika Adzan Subuh berkumandang di sekeliling rumah kecil di pinggiran desa, aku pun terbangun dengan mata yang masih mengantuk. Kusegerakan saja untuk mengambil air wudhu untuk mendirikan sholat. Dengan sunyi pagi buta itu, aku merasakan suasana sepi yang terjadi setiap harinya.

Ya, aku adalah anak yatim piatu yang tinggal di rumah kecil ini bersama dengan adik kecilku, kami selalu mencoba mencari pekerjaan dimana-mana seperti menjadi pembantu rumah tangga, mengamen atau menjadi tukang cuci baju ketika tetangga-tetangga ku meminta tolong.

Hembusan angin dingin yang melewatiku menyentuh kulitku, tak kusadari adik kecilkan bernama Awan terbangun "Kak, Awan pusing, Awan gak sholat ya?" ucapnya sambil mengucek matanya. Aku tersenyum tipis "Awan, kita tidak punya siapa-siapa lagi, kita harus melaksanakan kewajiban kita harus tetap sholat dalam keadaan apapun karena hidup cuma sementara", ucapku sambil membelai rambutnya.

Demikianlah ulasan mengenai contoh cerita pendek singkat dan menarik.

Editor: Komaruddin Bagja

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut