Dianggap Menghina Islam, Film Bollywood Ini Dilarang di Malaysia

KUALA LUMPUR, vozpublica.id - Kementerian Dalam Negeri Malaysia melarang pemutaran film Bollywood 'Padmaavat' di bioskop-bioskop karena menggambarkan bahwa pemimpin Islam punya sifat buruk. Malaysia menolak penggambaran negatif atas Sultan Alaudiin Khilji.
"Dia digambarkan sebagai Sultan yang arogan, kejam, tak manusiawi, licik dengan berbagai tipu dayanya, tidak dapat dipercaya, dan tidak sepenuhnya mempraktikkan ajaran Islam," demikian bunyi pernyataan kementerian, dikutip dari Reuters.
Badan sensor film Malaysia sejak Selasa 31 Januari 2018 sudah menyampaikan 'Padmaavat' tidak layak diputar. Badan sensor juga menolak permintaan dari distributor mengenai film ini.
Tak hanya di Malaysia, di negara asalnya, India, film ini juga menuai protes. Sutradara film, Sanjay Leela Bhansali, dituding telah mengaburkan sejarah dengan menggambarkan penguasa Muslim sebagai 'kekasih' Ratu Padmavati dari suku Hindu Rajput.
Pengadilan India bulan lalu sudah mengizinkan film ini diputar di seluruh bioskop nasional setelah muncul gugatan. Namun dua negara bagian kemudian melarangnya.
Film Bollywood termasuk populer di Malaysia karena 7 persen dari total 32 juta penududuk negara itu merupakan keturunan India.
Sebelumnya Malaysia pernah melarang pemutaran film Hollywood, yakni 'The Prince of Egypt' pada 1988. Film
itu menggambarkan kehidupan Nabi Musa versi lain. Film lain yang dilarang adalah 'Babe' yang tayang pada 1995. Pasalnya, babi menjadi tokoh utama dalam film itu.
Lalu pada Mei 2017, Malaysia sempat menahan penayangan film Disney, 'Beauty and the Beast' terkait adegan
cuplikan gay di film itu.
Editor: Nathania Riris Michico