Daniel Ek Lepas Jabatan CEO Spotify, Siapa Penggantinya?

JAKARTA, vozpublica.id - CEO sekaligus pendiri Spotify, Daniel Ek mengundurkan diri dari posisinya setelah menjabat sejak tahun 2006. Setelah mundur dari CEO, kini Ek menjabat sebagai ketua eksekutif Spotify.
Melansir Forbes, sosok yang akan menggantikan Daniel Ek adalah Alex Norström dan Gustav Söderström, yang diangkat menjadi co-CEO Spotify. Transisi ini akan berlangsung pada 1 Januari 2026 mendatang.
“Saya telah menghabiskan dua puluh tahun, hampir seluruh masa dewasa saya, sebagai CEO Spotify. Saya siap beralih dari pemain menjadi pelatih," ucap Ek dikutip, Jumat (3/10/2025).
Spotify ternyata diam-diam mengupayakan transisi CEO selama bertahun-tahun. Pada tahun 2023, Ek mempromosikan Norström dan Söderström ke peran co-president untuk memperluas kekuasaan mereka dan memberi mereka lebih banyak pengalaman kepemimpinan.
“Saya merasa sekaranglah waktunya, dan saya tidak ingin menghalangi mereka. Mereka lebih dari sekadar mampu dan lebih dari sekadar siap untuk menghadapinya. Dan dalam banyak hal, mereka jauh lebih baik dalam memimpin perusahaan ini daripada saya, sebagai sebuah kombinasi,” kata dia.
Sebelum bergabung dengan Spotify, Norström dan Söderström masing-masing bekerja di sejumlah perusahaan rintisan lebih dari satu dekade lalu. Norström secara historis menangani bisnis, pemasaran, dan konten, sedangkan Söderström, seorang insinyur terlatih, telah berfokus pada sisi teknologi dan produk layanan streaming.
Ek meninggalkan jabatan CEO Spotify dengan catatan positif. Selama setahun terakhir, saham Spotify melonjak 100 persen dibandingkan dengan kenaikan 16 persen indeks S&P 500. Kapitalisasi pasar Spotify mencapai 150 miliar dolar AS, dengan sahamnya berada di sekitar titik tertinggi sepanjang masa.
Seiring dengan kenaikan saham, kekayaan pribadi Ek pun ikut naik. Forbes memperkirakan bahwa Ek, seorang mahasiswa yang putus kuliah dari kawasan Ragved di Stockholm yang kumuh, kini memiliki kekayaan bersih sebesar 10,3 miliar dolar AS setara Rp170 triliun.
Keputusan untuk meninggalkan peran CEO muncul seiring Ek semakin mempertimbangkan untuk memperluas jangkauannya di luar industri musik.
Pada tahun 2021, Ek, bersama Shakil Khan, salah satu investor awal Spotify, meluncurkan perusahaan induk investasi senilai 1 miliar dolar AS bernama Prima Materia untuk berinvestasi dalam teknologi berisiko tinggi dan berhadiah tinggi dari Eropa.
Salah satu pertaruhan jangka panjang pertama Ek adalah Neko, startup skrining kesehatan yang diluncurkan melalui Prima Materia pada 2018. Tim Neko menghabiskan tujuh tahun menciptakan perangkat keras yang dapat dengan cepat menguji kanker kulit dan penyakit jantung sebelum memasarkan produk tersebut.
Selain itu, Ek juga berinvestasi di teknologi pertahanan. Saat ini, dia menjabat sebagai ketua perusahaan rintisan Jerman, Helsing, yang awalnya merupakan perusahaan perangkat lunak yang menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisis data militer dan medan perang.
Editor: Aditya Pratama