LONDON, vozpublica.id - Demo anti-imigran yang terjadi di London, Inggris, berakhir ricuh. Demonstrasi ini diikuti lebih dari 110.000 warga.
Sebanyak 26 polisi dikabarkan luka-luka akibat bentrokan yang berakhir ricuh. Semenatra itu, 25 aksi massa pembuat onar ditangkap.
Kericuhan awalnya terjadi ketika polisi berusaha memisahkan para demonstran sayap kanan dalam pawai 'Unite the Kingdom' dari sekitar 5.000 pengunjuk rasa tandingan yang berkumpul di White Hall, London.
Setelah ricuh terjadi, polisi menghadapi kekerasan dari beberapa pengunjuk rasa. Empat petugas diketahui luka serius seperti gigi patah, kemungkinan hidung patah, hingga gegar otak.
Lebih lanjut, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Inggris Shabana Mahmood mengutuk kelompok yang menyerang polisi.
Editor: Muhammad Sukardi