JAKARTA, vozpublica.ID - Warga menyerbu pangkalan gas setelah pemerintah resmi melarang gas elpiji 3 kg dijual di pengecer. Sebagian warga mengeluhkan sulit mendapatkan gas melon.
Salah satu pemilik pangkalan gas di wilayah Sukmajaya Depok, Fita mengatakan, sejak 1 Februari, pangkalan resmi tidak diperbolehkan menyuplai gas ke warung kelontong. Alhasil, warga harus membeli tabung gas 3 kg di pangkalan, dengan menggunakan KTP agar tepat sasaran.
Fita hanya memiliki stok gas 3 kg sebanyak 70 tabung. Namun, hanya dalam 30 menit, semuanya ludes terjual. Harga gas bersubsidi itu dibanderol Rp19.000. Sementara salah seorang warga, Sofi mengatakan, dirinya kesulitan memperoleh gas melon sejak Sabtu. Pasalnya, seluruh warung kelontong tidak lagi menjualnya. Kalaupun masih ada, harganya lebih mahal.
Sebelumnya Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menegaskan, elpiji 3 kg merupakan subsidi untuk masyarakat tidak mampu. Dengan tidak dijual secara eceran, dia berharap penerima subsidi bisa lebih tepat sasaran. Kebijakan ini juga bertujuan mencegah dominasi pengecer, serta menjaga harga eceran tertinggi dan kuota elpiji.
Editor: Wahyu Triyogo