JAKARTA, vozpublica.id - Direktorat Perencanaan Teknis Rumah Susun, Direktorat Jenderal Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerja sama dengan perusahaan cat dan pelapis JOTUN, sukses menggelar Sayembara Desain Purwa Rupa Rumah Susun Berkepadatan Tinggi. Sayembara ini berhasil menjaring 757 pendaftar dari seluruh Indonesia dan mengumpulkan 290 desain rusun karya anak bangsa. Sepuluh desain terbaik dan tiga pemenang diumumkan pada malam penghargaan yang diselenggarakan di Jakarta, Jumat (7/6/2024).
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat - Iwan Suprijanto, dalam sambutannya menyampaikan, arsitek perlu untuk mempertimbangkan bahwa desain tidak hanya berorientasi pada standar pembangunan umum, tetapi juga memperhatikan banyak perubahan, terutama perilaku Gen Z yang mungkin memiliki kebutuhan ruang dan suasana yang berbeda serta kemudahan-kemudahan ain.
"Di aspek perencanaan, kita sudah mulai sederhanakan dengan menggunakan desain purwa rupa ini, yang tidak menutup kemungkinan memberikan peluang bagi kreativitas desain”, kata Iwan.
Hunian vertikal menjadi alternatif solusi untuk mengatasi krisis perumahan akibat terbatasnya lahan di kota besar yang padat penduduk. Dalam rangka mendukung program pengembangan perumahan dan memenuhi kebutuhan perumahan di kawasan perkotaaan, JOTUN bersama Kementerian PUPR menginisiasi sayembara desain rumah susun 6 lantai yang mengedepankan aspek efisiensi dan efektivitas pemanfaatan ruang dan tanah, serta keterhubungan bangunan dengan interaksi sosial dan sistem transportasi.
Dibuka sejak 15 Januari hingga 31 Maret 2024, sayembara ini telah mengumpulkan 290 karya desain dari para peserta di seluruh Indonesia. Setelah melalui proses seleksi yang ketat, sebanyak 229 karya terseleksi untuk mengikuti tahapan penjurian selanjutnya yang dilakukan dalam dua tahap, yaitu penjurian tertutup pada 18 April 2024 dan penjurian terbuka untuk 10 finalis pada 25 April 2024. Akhirnya, tiga desain terbaik diumumkan sebagai pemenang sayembara, yaitu karya berjudul "Jiwana Alaya" sebagai juara pertama; "Bumi Harsana Sulaksana" sebagai juara kedua; dan "Obayaa" sebagai juara ketiga.
Editor: Yudistiro Pranoto