JAKARTA, vozpublica.id - Pengunjung melihat karya seni pada Pameran NYALA: 200 Tahun Perang Diponegoro di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Kamis (24/7/2025).
Sebanyak 33 karya dari 26 perupa dipamerkan sebagai upaya menafsir ulang dan memaknai kembali Perang Diponegoro 1825–1830. Pameran ini menjadi ruang refleksi sejarah melalui seni rupa, menghadirkan beragam medium seperti lukisan, instalasi, dan karya kontemporer.
Para seniman menyuarakan semangat perlawanan, pengkhianatan, hingga identitas budaya dengan pendekatan visual yang segar dan simbolik. Perang Diponegoro, sebagai simbol perjuangan melawan kolonialisme, dihidupkan kembali dalam narasi-narasi visual yang menggugah.
Digelar hingga 15 September 2025, pameran ini mengajak publik untuk melihat sejarah bukan sebagai masa lalu yang beku, tetapi sebagai inspirasi yang terus relevan bagi masa kini.
Editor: Yudistiro Pranoto