JAKARTA, vozpublica.id - GudangKripto kembali menggelar rangkaian acara One Campus One Gudangers (OCOG) yang diselenggarakan di Auditorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan dihadiri oleh 200 mahasiswa dari Jurusan Ilmu Komputer. Acara ini memiliki memiliki tajuk utama: “KriptoXperience: Financial Business Management”.
Chief Operating Officer GudangKripto Thiar Bramanthia dalam sambutannya menjelaskan "kalau di dunia crypto exchanger itu adalah tempat jual beli kripto. Gudangkripto adalah salah satunya dari 48 crypto exchanger di Indonesia. Kami masih terhitung anak baru dalam dunia crypto exchanger sehingga berusaha menjadi berbeda dengan mendatangi kampus-kampus untuk memberikan edukasi terkait literasi dan praktikal dengan membangun usaha melalui blockchain dan cryptocurrency".
“Apa yang Gudang kripto perkenalkan hari ini, kripto adalah produk yang sangat spontan. Anda bisa kaya dengan cara cepat tapi anda bias miskin dengan cepat juga. Kripto adalah instrument investasi. Misalnya punya uang 10 juta hari ini ditaro di bank, maka 10 tahun yang akan datang valuenya akan turun karna harga barang akan naik. Namun, apabila 10 juta digunakan untuk membeli emas sekarang, maka 10 tahun yang akan dating value nya akan tetap karena harga emas akan naik terus. Dalam trading, kita punya istilah DYOR (do your own research). Jadi, apapun instrumen investasinya, terutama kripto, setiap orang harus terlebih dahulu melakukan research apabila ingin mendapatkan return yang sesuai dengan yang diharapkan”.
Ada beberapa token local yang masuk ke GudangKripto. Yang pertama yaitu token GIDR, nilainya akan langsung terkonversi setara dengan emas. Ada utilitasnya bahwa token ini bukan hanya angan-angan tapi memiliki bentuk fisiknya juga. Apabila pengguna memiliki asset GIDR senilai satu gram emas, maka dapat ditukarkan dengan emas sungguhan.
Yang kedua token DRX. DRX ini bisnisnya punya produk jersey. Beberapa tim di liga 1 bola memakai jersey DRX. Kalau ngomongin bola tentu saja kita tahu seberapa banyak minat masyarakat pada olahraga ini kita lihat saja antusias piala asia di Qatar kemarin
Editor: Yudistiro Pranoto