MOSKOW, vozpublica.id - Rusia memiliki rencana untuk memproduksi 32.500 drone tempur setiap tahun mulai 2030. Pengalaman perang di Ukraina menunjukkan bahwa drone, khususnya yang bersifat sekali pakai seperti kamikaze, lebih efektif dan ekonomis dalam menargetkan sasaran musuh dibandingkan dengan rudal.
Untuk merealisasikan rencana ini, Rusia berkomitmen untuk mengalokasikan dana sebesar 696 miliar rubel atau sekitar Rp118,7 triliun pada tahun 2030.
Rusia memanfaatkan teknologi drone Shahed buatan Iran yang memiliki biaya produksi yang terjangkau. Meskipun suara mesinnya terdengar berisik dari kejauhan, keefektifan Shahed telah terbukti tinggi berdasarkan pengalaman perang di Ukraina.
Editor: Johan Jaelani