JAKARTA, vozpublica.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah merampungkan pembangunan Indoor Multifunction Stadium (IMS) di Kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
"Dengan demikian, IMS siap untuk menggelar FIBA World Cup pada 25 Agustus-10 September 2023," kata Direktur Prasarana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Essy Asiah , dalam keterangan, dikutip Sabtu (1/7/2023).
Menurut Essy, Kementerian PUPR sebagai mendapatkan penugasan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyiapkan venue indoor yang multifungsi untuk FIBA World Cup 2023. Adapun Indonesia bersama dengan Jepang dan Filipinia terpilih sebagai tuan rumah FIBA World Cup 2023.
“Saat Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah FIBA World Cup 2023, kita belum memiliki bangunan yang representatif untuk penyelenggaraan event kelas dunia, sehingga IMS dibangun sebagai fasilitas sarana multifungsi indoor yang terbesar di Indonesia,” ungkap Essy.
Meski awalnya dibangun untuk penyelenggaraan FIBA World Cup 2023, IMS juga dapat dimanfaatkan untuk sarana olahraga. Selain untuk penyelenggaraan basket, seperti voli, bulutangkis, tenis, MMA, atletik, dan lainnya, IMS juga dapat difungsikan untuk sarana nonolahraga seperti konser, meeting, convention, maupun exhibition.
IMS berlokasi di Blok 10 Kawasan GBK Senayan, Jakarta dengan lahan seluas 31.826 m2, yang merupakan milik Kementerian Sekretariat Negara di bawah pengelolaan PPKGBK. Bangunannya memiliki luas 50.398 m2 dan mampu menampung kapasitas penonton sebanyak 16.000 orang.
Pembangunan IMS dilaksanakan oleh PT Adhi Karya, PT Nindya Karya, PT Penta (KSO) dengan anggaran yang bersumber dari APBN melalui skema Kontrak Tahun Jamak atau Multi Years Contract (MYC) 2021-2023 senilai Rp640,4 miliar.
IMS telah diserah terima kelola ke PPKGBK pada Juni 2023. Sementara konstruksinya, telah selesai 100 persen dan menunggu peresmian oleh Presiden Jokowi.
“Harapan kami tentunya IMS GBK dipelihara dan dioperasionalkan dengan baik sehingga semua bangunan berfungsi, umur bangunannya juga sesuai dengan rencana dan sustainable,” ujar Essy.
Dia menuturkan, pembangunan IMS telah memenuhi standar teknis Bangunan Gedung Hijau (BGH) dengan mencapai predikat Madya dalam perencanaan dan pelaksanaannya.
Di samping itu, IMS juga telah memanfaatkan Building Information Modelling (BIM) 7D Asset Management. Berkat capaian tersebut, pembangunan IMS berhasil menjadi guidelines/percontohan pembangunan venue olahraga bagi penyelenggaraan pertandingan FIBA.
Editor: Jeanny Aipassa