JAKARTA, vozpublica.id - Sejak lama, pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un, berambisi mempunyai satelit mata-mata. Kebutuhan akan satelit mata-mata menjadi semakin mendesak terkait meningkatnya aktivitas militer Amerika Serikat dan Korsel serta Jepang di kawasan. Selain itu satelit mata-mata memungkinkan Korut mendeteksi serangan lebih dini ke wilayahnya.
Korut meluncurkan dua roket yang membawa satelit ke orbit yakni pada Mei dan Agustus lalu, namun keduanya gagal meluncur. Saat bertemu di Kosmodrom Vostochny, Putin dan Kim melakukan tur pada fasilitas perakitan serta peluncuran roket Angara dan Soyuz 2.
Presiden Rusia Vladimir Putin menerima kunjungan Kim Jong Un, Rabu (13/9/2023). Keduanya bertemu di Kosmodrom Vostochny, Timur Jauh, Rusia. Para pengamat menilai, Kosmodrom Vostochny dipilih karena potensi kerja sama antariksa kedua negara.
Editor: Johan Jaelani