TEL AVIV, vozpublica.id – Batalion Netzah Yehuda dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) masuk bidikan sanksi yang diajukan Amerika Serikat. Unit militer ini, yang sebelumnya beroperasi di Tepi Barat, didakwa melakukan pelanggaran HAM serius terkait serangan terhadap warga Palestina.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa pemerintah akan menentang sanksi tersebut jika diberlakukan. Sementara itu, anggota kabinet perang Israel, Benny Gantz, melakukan upaya lobbying kepada Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, untuk meminta pembatalan rencana sanksi tersebut.
Batalion ini didirikan pada tahun 1999 dengan tujuan untuk memfasilitasi partisipasi kelompok ultra-ortodoks Yahudi dan kelompok agama nasionalis lainnya dalam angkatan bersenjata. Pemerintah Zionis mendirikan batalion ini sebagai pintu masuk bagi kelompok-kelompok tertentu yang berkeinginan untuk bertugas di militer.
Editor: Johan Jaelani
Back
