JAKARTA, vozpublica.id - KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Calon Panglima TNI. Andika akan menggantikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun.
Ketua DPR Puan Maharani mengatakan, Presiden Jokowi hanya mengusulkan nama satu calon Panglima TNI itu lewat Surpres. Nantinya Andika akan menjalani sidang fit and proper test di Komisi I DPR. Kemudian, DPR akan mengesahkan Andika sebagai Panglima TNI.
Jenderal Andika Perkasa mengawali kariernya sebagai perwira Kopassus di Grup 2/Para Komando. Akmil lulusan 1987 ini selama 12 tahun berkarier di Korps Baret Merah.
Ketika berpangkat Kapten, dia menjadi Komandan Tim 3 Sat Gultor 81 Kopassus pada tahun 1995. Lalu dua tahun kemudian menjadi Komandan Resimen 62, Yon 21 Grup 2/Para Komando, Kopassus dan Pama Kopassus.
Hanya 11 bulan Andika menjabat kadispenad, kariernya terus naik. Pada 22 Oktober 2014 dipercaya sebagai komandan Paspampres menggantikan Mayjen TNI Doni Monardo. Jabatan mentereng itu hanya berselang dua hari setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla. Andika pun resmi menyandang jenderal bintang dua.
Selang dua tahun, dia menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura. Kemudian pangkatnya naik menjadi Letnan Jenderal saat menjabat Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad) dan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Tak berapa lama, dia berpangkat jenderal menggantikan Jenderal Mulyono sebagai KSAD pada tahun 2018.
Editor: Maria Christina