Suty Karno Sering Lupa Kakinya Sudah Diamputasi: Apa yang Mau Dipegang

JAKARTA, vozpublica.id - Aktris senior Suty Karno masih menjalani pemulihan usai kakinya diamputasi akibat diabetes. Meski begitu, kondisinya jauh membaik dari sebelumnya.

Suty mengaku masih merasa nyeri di bagian kakinya yang sudah diamputasi. Menurut dokter, hal itu wajar dirasakan setiap pengidap diabetes.

Baca Juga

Support Istri, Kehadiran Hyun Bin di Premier Film Son Ye Jin Bikin Netizen Meleleh

Lucunya, dia berusaha memijat kaki yang sudah diamputasi. Tetapi kaget ketika melihat tak ada yang bisa disentuh lagi.

"Kan saya juga mempertanyakan kepada dokter, 'Sampai kapan, Dok, masih terasa sakit?' Setiap orang beda-beda. Ada yang bisa hilang, ada yang enggak, gitu," ujar Suty Karno.

Baca Juga

Rano Karno Usul Jakarta Punya Pecalang seperti Bali, Namanya Pamong Budaya

"Jadi, kadang-kadang saya merasa sakit, 'Lah, kaki gue enggak ada, apa yang mau dipegang?'," katanya sambil tertawa.

Adik Rano Karno tersebut berusaha menikmati kehidupan baru dengan satu kaki usai diamputasi. Hal tersebut pun tak membuat Suti berkecil hati. 

Sebaliknya, pemeran Atun di film Si Doel ini malah makin bersyukur karena masih diberi kesempatan menjaga pola hidup sehat.

"Kalau fisik saya alhamdulillah baik. Cuma kan saya sudah enggak punya kaki, kan enggak bisa numbuh kakinya," kata Suti Karno di kawasan Tendean, Mampang, Jakarta Selatan, belum lama ini.

"Iya, bersyukur sekali kita harus bersyukur, selalu bersyukur. Bahwa ini tidak punya kaki, diamputasi. Kaki saya tidak memutuskan gerak saya. Walaupun tanpa kaki, tapi bergeraknya dengan hati," katanya sambil tersenyum.

Sebagai bentuk ikhtiar, Suty Karno rutin kontrol ke dokter tiga kali dalam sebulan. Dia harus mengecek kondisi saraf pada kaki, hingga kemajuan jantungnya.

"Kemarin saya baru kontrol tanggal 23. Karena kan saya ada dokter saraf, dokter penyakit dalam, sama dokter jantung. Jadi sebulan itu saya tiga. Tiga dokter pasti saya datang gitu. Tapi lain-lain hari ya. Kan pengguna juga BPJS. Gitu ya," katanya.

Editor: Dani M Dahwilani