Sarat Makna, Presiden Kenakan Tanjak Melayu, Simbol Kehormatan Budaya Lokal di Kancah Nasional

PEKANBARU, vozpublica.id - Penampilan Presiden Prabowo Subianto dengan mengenakan tanjak, aksesori kepala khas Melayu Riau, saat HUT Ke-80 RI menuai apresiasi tinggi. Menurut berbagai pihak, tanjak yang dipakai kepala negara ini bukan sekadar pelengkap busana, melainkan sebuah simbol kehormatan yang sarat makna.
Ketua Harian Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, menyebut bahwa penggunaan Tanjak Melayu oleh Presiden merupakan pengakuan dan penghormatan terhadap budaya Melayu di tingkat nasional.
"Ini bukan sekadar simbolik, tetapi sebuah capaian budaya yang membanggakan," ujarnya.
Apresiasi serupa datang dari Tanjak Way, seorang pegiat budaya. Ia mengidentifikasi tanjak tersebut sebagai Tanjak Putra Kayangan, yang secara historis hanya dikenakan oleh para bangsawan atau putra raja.
Tanjak Way menambahkan, "Tanjak ini melambangkan kekuasaan, kehormatan, keberanian, dan keperwiraan,". Ia juga menyebut tanjak tersebut sebagai simbol penghormatan kepada leluhur.
Meskipun ada catatan teknis kecil tentang lipatan tanjak, Tanjak Way menegaskan bahwa momen ini sangat membanggakan bagi masyarakat Melayu Riau.
Penampilan Presiden dengan Tanjak Putra Kayangan seolah menegaskan bahwa budaya lokal memiliki tempat istimewa dalam kancah kenegaraan, menjadikannya bagian integral dari identitas bangsa.
Editor: Vitrianda Hilba Siregar