Keracunan Massal Picu Keprihatinan, Emak-Emak di Jogja Demo Bawa Peralatan Dapur Tolak MBG

YOGYAKARTA, vozpublica.id - Gelombang penolakan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus meluas menyusul maraknya kasus keracunan massal di berbagai daerah. Di Yogyakarta, sekelompok emak-emak yang tergabung dalam aksi protes menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap pelaksanaan program tersebut.
Aksi digelar di Bundaran Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM). Massa yang didominasi kalangan emak-emak itu memukul panci dan membunyikan berbagai peralatan dapur sebagai simbol penolakan. Mereka juga membentangkan poster bertuliskan penolakan terhadap program MBG.
Dalam orasinya, para peserta aksi menyampaikan keprihatinan atas buruknya tata kelola program MBG yang dinilai menjadi pemicu insiden keracunan massal.
“Kami dari berbagai elemen menyuarakan agar program prioritas makanan bergizi gratis dihentikan sekarang juga dan dilakukan evaluasi total,” ujar salah satu orator.
Mereka juga menolak pernyataan pemerintah yang menyebut program MBG bisa diperbaiki sambil berjalan. “Enggak bisa seperti itu. Ini bukan soal coba-coba. Kalau programnya belum siap, jangan dipaksakan,” tegas peserta aksi lainnya.
Selain itu, massa aksi mengkritik alokasi anggaran untuk MBG yang dinilai mengorbankan sektor penting lainnya seperti pendidikan dan kesehatan. Menurut mereka, kedua sektor tersebut seharusnya menjadi prioritas utama dalam pembangunan nasional.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto terus memantau perkembangan kasus keracunan dalam program MBG yang terjadi di berbagai daerah. Dia berkomitmen segera menuntaskan persoalan ini, termasuk dengan memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) serta para menteri yang terkait.
“Ini masalah besar, jadi pasti ada kekurangan dari awal. Tapi saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik,” kata Prabowo saat berada di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025).
Dia juga mengingatkan, agar kasus keracunan MBG tidak dijadikan alat politik. Prabowo menegaskan bahwa tujuan utama dari program MBG untuk membantu anak-anak yang kesulitan mendapatkan asupan gizi yang layak.
“Harus waspada, jangan sampai ini dipolitisasi. Tujuan makan bergizi adalah untuk anak-anak kita yang sering sulit makan,” katanya.
Editor: Kurnia Illahi