Airlangga Targetkan PDB Indonesia Naik 1 Persen setelah Jadi Anggota OECD

JAKARTA. vozpublica.id -Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan tekad Indonesia yang ingin menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Menurutnya, dengan tergabungnya Indonesia dalam OECD sangat penting karena dapat menjadi rambu bagi agar senantiasa adaptif terhadap perkembangan global yang terjadi.

Airlangga menuturkan, dengan masuknya Indonesia menjadi anggota OECD, akan meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar 1 persen.

Mentan Sebut Swasembada Pangan Bisa Terwujud 2-3 Bulan Lagi

"Artinya akan ada manfaat bagi dunia usaha, para pekerja dan UMKM itu juga akan mendorong ketahanan ekonomi nasional dan lapangan kerja," ujar Airlangga dalam acara Konferensi Pers Worksop Proses Aksesesi Indonesia dalam OECD di Jakarta, Rabu (29/5/2024).

Dia menambahkan, pemerintah menargetkan Indonesia menjadi anggota OECD dalam waktu tiga tahun, sama seperti Chili. Diakuinya, hal itulah yang menjadi target internal Indonesia agar seluruh stakeholder bisa bekerja sama dan terlibat dalam proses aksesi ini.

Bertemu Sekjen OECD, Jokowi Bahas Percepatan Keanggotaan RI dalam 3 Tahun

Untuk mendorong hal tersebut, Presiden Joko Widodo telah membentuk Tim Nasional (Timnas) percepatan keanggotaan Indonesia dalam OECD melalui Kepres 17/2024, dimana dirinya ditunjuk sebagai Ketua dan dibantu oleh Menteri Keuangan dan Menteri Luar Negeri.

RI Mau jadi Anggota OECD, Jokowi Gelar Rapat Bahas Persiapan

"Nanti tim itu akan melibatkan 26 sektor yang menjadi persyaratan dan kami mengintegrasikan RPJM dan panjang nasional dan tentu implementasi OECD akan melanjutkan reform struktural yang dilakukan Indonesia yang diawali dalam omnibus law job creation dalam implementasi regulasi. Kita juga melihat best practice berbagai negara yang masuk dalam OECD," katanya.

Lebih lanjut, Airlangga menerangkan, aksesi OECD ini sangat penting untuk mengawal prosesi Indonesia lepas dari negara berpenghasilan menengah atau middle income trap dan masuk menjadi negara maju.

"Target Indonesia emas di 2045 agar kita bisa tumbuh ekonominya inklusif, berkelanjutan dan keluar middle income trap dengan berpenghasilan tinggi," ucapnya.

Sebagai informasi, dalam rangka mewujudkan komitmen OECD dan mendukung proses aksesi Indonesia, Sekjen OECD pun berkunjung ke Tanah Air untuk melakukan pertemuan bilateral dan membuka workshop Proses Aksesi OECD yang dihadiri oleh Kementerian/Lembaga yang terlibat dalam proses aksesi tersebut.

Editor: Aditya Pratama