Rosan Sebut Danantara bakal Intervensi Pasar, Ini Tujuannya

JAKARTA, vozpublica.id - CEO Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara, Rosan Roeslani menyebut, kehadiran Danantara bertujuan untuk melakukan intervensi pasar. Hal ini bertujuan agar pembangunan ekonomi dapat terwujud seperti yang diagendakan pemerintah.
Rosan menuturkan, perekonomian Indonesia saat ini memang diserahkan kepada mekanisme pasar. Namun, bukan tidak mungkin pemerintah melakukan intervensi untuk mengarahkan pembangunan ekonomi nasional. Kehadiran Danantara diharapkan mampu mengarahkan pembangunan ekonomi nasional ke depan.
"Kita menghormati mekanisme pasar, tetapi pemerintah juga berhak mengintervensi apabila mekanisme pasar itu sudah jauh melenceng, daripada kepentingan nasional pembangunan nasional ke depan," kata Rosan dalam Townhall Danantara di JCC Senayan, Jakarta, Senin (28/4/2025).
Rosan menambahkan, kehadiran Danantara merupakan wujud konkret pemerintah untuk membangun perekonomian nasional dengan target pertumbuhan 8 persen seperti yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto selama masa kepemimpinannya.
"Oleh sebab itu, kehadiran Danantara suatu bentuk konkret dari kehadiran pemerintah dalam menjaga pertumbuhan perekonomian ke depan," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Rosan menuturkan, sejak diluncurkan pada 24 Februari 2025 lalu oleh Presiden Prabowo, total Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sudah bergabung dengan Danantara sebanyak 844 perusahaan per 21 Maret 2025.
Menurutnya, Danantara hadir di waktu yang tepat ketika memanasnya tensi geopolitik dan ekonomi global yang menyeret dampak terhadap perekonomian nasional. Harapannya, Danantara bisa menjadi sandaran dan memperkuat perekonomian nasional.
"Danantara hadir dalam waktu yang sangat tepat. Kenapa? karena kalau kita lihat pada akhir-akhir hari ini tensi dari geopolitik, geoekonomi, dunia yang sudah semakin meningkat tajam, menyadarkan banyak bangsa di dunia ini bahwa kita harus bersandar kepada kekuatan ekonomi kita sendiri," kata Rosan.
"Tidak bisa kita bersandar kepada eksternal kekuatan ekonomi orang lain, atau bangsa lain. Oleh sebab itu kehadiran Danantara benar-benar hadir pada waktu yang sangat tepat," tuturnya.
Editor: Aditya Pratama