Neraca Dagang RI Surplus 30 Bulan Berturut-turut

JAKARTA, vozpublica.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2022 kembali surplus mencapai 5,67 miliar dolar AS. Capaian tersebut menunjukkan tren surplus selama 30 bulan berturut-turut.
"Surplus neraca perdagangan ditopang oleh surplus neraca komoditas nonmigas," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan dalam konferensi pers BPS, Selasa (15/11/2022).
Surplus perdagangan ini tercermin dari total nilai ekspor pada bulan lalu yang mencapai 24,81 miliar dolar AS. Angka ekspor ini naik 0,13 persen dibanding bulan sebelumnya dan melonjak 12,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sementara kinerja impor tercatat 19,14 miliar dolar AS. Angka impor ini turun 3,4 persen secara bulanan. Karena ekspor lebih besar dari impor, maka neraca perdagangan Indonesia kembali surplus pada Oktober 2022.
Neraca dagang surplus terutama berasal dari sektor nonmigas sebesar 7,66 miliar dolar AS. Penyumbang utamanya adalah bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15), serta besi dan baja (HS 72). Namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai 1,99 miliar dolar AS, dengan komoditas penyumbang adalah minyak mentah dan hasil minyak.
Untuk negara penyumbang surplus perdagangan Indonesia terbesar adalah India, Amerika Serikat, dan Tiongkok. Sementara tiga negara penyumbang defisit terbesar adalah Australia, Brazil, dan Korea Selatan.
Dengan demikian neraca perdagangan secara kumulatif dari Januari-Oktober 2022, mencatat totol surplus 45,52 miliar dolar AS. Neraca perdagangan nonmigas mengalami surplus, sedangkan neraca perdagangan migas mengalami defisit.
Editor: Jujuk Ernawati