Hengkang dari Rusia, Nissan Jual Pabrik Seharga Rp15.000

TOKYO, vozpublica.id - Nissan Motor Co Ltd bakal menjual bisnisnya di Rusia ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di negara itu seharga 1 euro atau setara Rp15.000. Dengan pelepasan tersebut, perusahaan mengalami kerugian sekitar 687 juta dolar AS atau setara Rp10,56 triliun.
Mengutip Reuters, Rabu (12/10/2022), produsen mobil Jepang itu mentransfer sahamnya di Nissan Manufacturing Russia LLC ke perusahaan milik negara, NAMI. Kementerian Industri dan Perdagangan Rusia menyebut, kesepakatan itu akan memberi Nissan hak untuk membeli kembali bisnisnya dalam waktu enam tahun.
Penjualan ke NAMI akan mencakup fasilitas produksi dan penelitian Nissan di St Petersburg serta pusat penjualan dan pemasarannya di Moskow.
Kesepakatan ini menjadikan Nissan sebagai salah satu perusahaan besar terbaru yang meninggalkan Rusia sejak Moskow mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada Februari lalu. Ini juga mencerminkan langkah pemegang saham utama Nissan, produsen mobil Prancis Renault, yang menjual saham mayoritasnya di produsen mobil Rusia Avtovaz kepada investor Rusia pada Mei.
Nissan diperkirakan mengalami kerugian luar biasa sekitar 687 juta dolar AS, namun tetap mempertahankan perkiraan pendapatannya untuk tahun keuangan yang berakhir pada Maret.
Renault, yang memiliki 43 persen saham Nissan, memperkirakan keputusan mitra Jepangnya itu akan menghasilkan laba bersih sebesar 331 juta euro untuk paruh kedua tahun 2022.
Sebelumnya, Nissan telah menangguhkan produksi di pabriknya di St. Petersburg pada Maret karena gangguan rantai pasokan. Sejak itu, perusahaan dan unit lokalnya telah memantau situasi. Namun, karena tidak ada perubahan di lingkungan eksternal, hal ini mendorong Nissan untuk keluar dari Rusia.
Sementara, Mitsubishi Motors Corp juga mempertimbangkan untuk keluar dari Rusia, menurut surat kabar Nikkei.
Editor: Aditya Pratama