Bendungan Margatiga Diresmikan Jokowi, Suplai Air untuk Irigasi ke 16.588 Ha Lahan

LAMPUNG TIMUR, vozpublica.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meresmikan Bendungan Margatiga di Lampung Timur, Senin (26/8/2024). Fasilitas ini dapat menyuplai air irigasi ke 16.588 hektare lahan pertanian di wilayah Lampung.
Kapasitas Bendungan Margatiga berada di posisi 2.313 Hektare (Ha) luas genangan. Sedangkan, daya tampung 42 juta meter kubik. Anggaran yang dialokasikan untuk membangun proyek ini mencapai Rp846 miliar.
“Sangat besar sekali (Bendungan Margatiga). Kita harapkan bendungan yang ke-44 saya resmikan dalam 10 tahun terakhir ini bisa berfungsi (dengan baik),” ujar Jokowi saat peresmian.
Kepala Negara memastikan, manajamen pengelolaan air di semua provinsi menjadi fokus pemerintah, salah satunya melalui pembangunan bendungan.
“Fokus pertama untuk air baku bagi kehidupan kita, kedua irigasi bagi sawah-sawah yang kita miliki. Ketiga untuk reduksi banjir, kalau memang masih ada banjir di daerah (sekitar bendungan) itu,” tuturnya.
Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Muhammad Hanugroho menuturkan, Bendungan Margatiga dapat mendukung lumbung pangan nasional di Lampung.
Suplai air yang berkelanjutan dari bendungan membuat petani bisa menanam dua sampai tiga kali dalam setahun. Bendungan tersebut akan mengairi daerah irigasi (DI) di provinsi Lampung seluas 16.588 hektare.
“Daerah tersebut mencakup DI Jabung Kiri seluas 5.638 Ha dan DI Jabung Kanan sebesar 10.950 Ha,” ucapnya.
Selama pengerjaan Bendungan Margatiga, tim Waskita menerapkan inovasi Building Information Modelling (BIM) atau Dimension of Digital Construction. Produk BIM yang diimplementasikan pada proyek mencakup reality modelling pada tahap digital surveying, lalu 3D modelling, shop drawing, dan As-Built model pada saat produksi.
Pada tahap sequencing and simulation, diterapkan 4D sequence, work method statement, dan 6D sustainability. Berikutnya pada bagian 5D suantity take-off diimplementasikan 5D QTO, marking progress, juga monitoring pekerjaan.
Terakhir di bagian kolaborasi, diterapkan document approval, document collaboration, issue coordination, dan digital asset handover. Dijelaskan, penerapan seluruh inovasi itu bertujuan mempermudah proses pembangunan.
“Di era digitalisasi seperti sekarang, inovasi digital sangat diperlukan, tidak terkecuali di bidang konstruksi guna memudahkan pengerjaan. Pada penerapan BIM misalnya, digunakan Buku Lapangan Digital yang bertujuan mengurangi penggunaan kertas, mengakses lebih mudah, serta lebih praktis dibawa maupun disimpan,” katanya.
Editor: Aditya Pratama