JAKARTA, vozpublica.id - Menghabiskan waktu lebih dari setahun di International Space Station (ISS) memang bukan hal mudah. Astronot NASA Frank Rubio mengatakan rahasia dia bisa bertahan.
Rubio mengatakan latar belakang militernya membantu menyesuaikan diri dengan perpanjangan masa tinggalnya di ISS. Dia mendapatkan perspektif dari teman dan keluarga lain yang berada di bawah tekanan serta kondisi yang jauh lebih sulit saat mengabdi pada negara.
"Agak sulit mengasihani diri sendiri dalam situasi seperti itu, tapi itu tak berarti kami tidak mengalami beberapa hari yang sulit,” katanya sebagaimana dikutip dari Space.com.
Namun ketika Rubio dan keluarganya menerima berita tersebut, bantuan pun datang. "Masyarakat di sekitar kami sungguh luar biasa - mereka memberi doa dan dukungan. Sungguh luar biasa betapa banyak cinta dan dukungan yang kami terima. Jadi dari sudut pandang itu, hal ini membuat segalanya menjadi sangat mudah," ujarnya.
Sekadar informasi, Rubio secara tidak sengaja menghabiskan 371 hari di luar angkasa setelah pesawat luar angkasa Soyuz Rusia miliknya mengalami kebocoran pada Desember 2022 saat merapat ke ISS.
Usai serangkaian penjadwalan pesawat luar angkasa yang rumit, Rubio dan kosmonot Rusia Sergey Prokopyev dan Dmitri Petelin tiba dengan selamat di rumah pada 27 September dengan pesawat pengganti, enam bulan setelah tanggal yang direncanakan.