SAN FRANCISCO, vozpublica.id - Twitch secara terbuka meluncurkan software baru yang dirancang guna membantu streamer baru memulai broadcasting. Software baru tersebut dinamakan sebagai Twitch Studio.
Ide di balik pembuatan Twitch Studio adalah mempermudah bagi streamer baru yang baru memulai broadcasting, dengan menawarkan proses pengaturan cepat dan alat-alat lain agar stream terlihat dan terdengar lebih profesional, sekalipun mereka tidak punya pengalaman siaran.
Software, yang hanya tersedia dalam versi close beta akan mendeteksi mic pengguna, webcam, resolusi, bitrate, dan lainnya melalui proses pengaturan yang dipandu. Streamer kemudian dapat memilih berbagai layout dan overlay yang akan membantu mereka mempersonalisasikan tampilan dan nuansa stream mereka.
Dikutip dari Tech Crunch, Rabu (13/11/2019), usai live di Twitch, software akan membantu streamer berinteraksi dengan komunitas online dan viewers, termasuk melalui peringatan bawaan, feed aktivitas, dan Twitch chat terintegrasi.
Seperti yang dijelaskan perusahaan sebelumnya, banyak orang berpikir mengenai streaming tapi menyerah karena prosesnya terlalu sulit. Software baru bertujuan untuk mengatasi rintangan pengaturan stream untuk pertama kalinya.
Waktu peluncuran software cukup tepat karena Twitch baru-baru ini kehilangan streamer terbesarnya, Tyler 'Ninja' Blevins dan memilih pindah ke Mixer dari Microsoft. Menyusul Ninja, streamer Michael “Shroud” Grzesiek juga pindah ke Mixer.
Persaingan semakin ketat dengan kehadiran Google Stadia. Layanan streaming Google yang diluncurkan pada 19 November akan memudahkan live streaming langsung ke YouTube.