JAKARTA, vozpublica.id - Microsoft gangguan akibat update softwar CrowdStrike. Kini, Microsoft menghadirkan alat pemulihan yang sudah diperbarui untuk membantu mengembalikan sistem yang tersisa kembali online.
Alat pemulihan yang telah diperbarui ini dirinci dalam catatan dukungan Microsoft pada Sabtu (20/7/2024). Sejak itu, Microsoft memasukkan fitur tambahan berdasarkan feed back pelanggan.
Alat pemulihan yang sudah diperbarui sekarang memungkinkan dua opsi untuk memulihkan sistem yang terpengaruh dan menghapus update CrowdStrike yang salah. Opsi itu mencakup Recover from WinPE dan Recover frome safe mode.
Opsi Recover from WinPE memungkinkan administrator memulihkan sistem tanpa kredensial. Namun, jika BitLocker diinstal, orang yang menerapkan perbaikan harus memasukkan kunci pemulihan BitLocker untuk mendapatkan akses dan memperbaiki sistem.
Usai kata sandi BitLocker dimasukkan, lingkungan Windows PE dapat di-boot melalui USB, dan update CrowStrike dihapus secara otomatis. Ini memungkinkan sistem melakukan boot ulang dengan benar, sebagaimana dikutip dari Life Wire.
Sementara itu, opsi Recover from safe mode tidak memerlukan kata sandi BitLocker. Tapi, orang yang memulihkan sistem memerlukan izin administrator meski akhirnya bekerja dengan cara yang sama.
Di sisi lain, Microsoft juga menyediakan opsi tambahan untuk Mesin Virtual Windows yang berjalan di Azure. Jika masih mengalami masalah setelah pembaruan CrowdStrike, situs dukungan Microsoft memiliki petunjuk untuk memperbaiki mesin Windows 10 dan Windows 11.