MILAN, vozpublica.id – Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) menginvestigasi kasus rasial yang menimpa striker Inter Milan Romelu Lukaku. Kejadian tak mengenakkan itu terjadi saat I Nerazzurri jumpa Cagliari pada giornata kedua Serie A di Sardegna Arena, Senin (2/9/2019) dini hari WIB.
Dalam laga yang dimenangkan Inter 2-1 itu, Lukaku menjadi pahlawan kemenangan timnya lewat eksekusi penalti. Tapi sesaat sebelum menjadi algojo, tiba-tiba terdengar suara teriakkan monyet dari tribune tifosi tuan rumah.
Kejadian tersebut membuat geram Lukaku, Pelatih Inter Antonio Conte, mantan rekan setimnya di Manchester United Paul Pogba dan beberapa pesepak bola lainnya. Mereka tak menyangka masih ada orang yang bersikap rasis di tahun 2019.
FIGC selaku otoritas tertinggi sepak bola tertinggi Negeri Pizza sudah melakukan penyelidikan dengan menggali informasi dari panitia penyelenggara pertandingan di Sardegna Arena. Menurut laporan Football Italia, FIGC memerlukan waktu selama sebulan untuk menjatuhkan vonis kepada Cagliari.
Musim lalu, oknum fans Cagliari juga berulah ketika meneriakkan suara monyet kepada mantan bomber muda Juventus, Moise Kean. Namun mereka tak dihukum, karena FIGC menilai teriakkan tersebut tidak memiliki relevansi objektif kepada Kean.