JAKARTA, vozpublica.id - Perawatan sepeda motor matik tak hanya soal ganti oli. Komponen seperti belt CVT wajib diperhatikan agar tak bermasalah di jalan.
Pemilik bengkel Beji's Motor, Anjas Marbun mengemukakan, di dalam CVT terdapat banyak komponen yang saling terhubung, seperti roller, kampas kopling ganda, mangkok kopling sampai belt.
"Dari komponen tadi, belt itu paling vital posisinya karena menghubungkan drive pulley (pulley depan) dengan driven pulley (pulley belakang) untuk menggerakkan roda," kata Anjas saat ditemui vozpublica.id, Senin (28/9/2020).
Menurut Anjas, belt CVT rawan terputus karena aus akibat pemakaian. Selain itu, pemilik kendaraan juga enggan memeriksa belt CVT karena posisinya memang tertutup dan untuk membukanya butuh alat khusus, seperti treker dan sabuk pengikat.
"Wajar jika pemilik sepeda motor malas memeriksa kondisi belt CVT karena posisinya tertutup dan kalau ingin membukanya pakai alat khusus yang ada di bengkel," katanya.
Anjas menambahkan, ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan untuk mencegah belt CVT putus di tengah jalan. Salah satunya adalah menyemprotkan cairan khusus.
"Jika secara fisik belum menunjukkan gejala getas atau pecah-pecah, belt bisa disemprotkan dengan cairan belt conditioner supaya kembali lentur. Tapi, jika kondisi belt sudah aus, jangan disemprotkan, artinya lebih baik diganti," ujar Anjas.