JAKARTA, vozpublica.id - Di tengah menurunnya penjualan mobil baru di Indonesia, penjualan mobil bekas justru tumbuh. Platform jual beli mobil bekas OLXmobbi mencatat penjualan kendaraan seken tumbuh di atas 50 persen.
"Year on year (yoy) kita tumbuh baik di atas 50 persen, baik dari sisi penjualan maupun pembelian. Supply dan demand-nya kita selaraskan," ujar Direktur OLXmobbi, Agung Iskandar dalam Pesta OLXmobbi di Jakarta, Rabu (26/6/2024).
Dia mengungkapkan mobil bekas terlaris masih didominasi model Multi Purpose Vehicle (MPV) sebesar 20-30 persen. Kedua adalah mobil low cost green car (LCGG), kemudian hatchback, sport utility vehicle (SUV) dan sedan. Dari sisi harga, rentang harga yang dicari konsumen mobil bekas Rp100 sampai 200 jutaan.
Agung mengungkapkan dengan bergabungnya OLX, Mobil88 dan Mobbi layanan lebih terintergasi dalam satu ekosistem. Ini menjadikan kinerja perusahaan lebih baik.
“OLXmobbi yang merupakan gabungan dari tiga brand besar Mobil88, Mobbi, dan OLX Autos hadir di Indonesia pada 18 Maret 2024. Untuk mengawali perjalanan di Indonesia, kami berbagi keceriaan bersama konsumen OLXmobbi melalui program Pesta OLXmobbi," kata Agung.
Dalam program tersebut, OLXmobbi memberikan grand prize berupa voucher pembelian mobil bekas senilai Rp110 juta yang merupakan hadiah utama dari program tersebut. "Dalam program yang berlangsung sejak 25 Maret sampai 31 Mei 2024, konsumen berkesempatan mendapatkan hadiah utama berupa voucher pembelian mobil bekas senilai Rp110 juta dan berbagai hadiah lain seperti sepeda motor, logam mulia, smartphone, dan smart TV," ujar Agung.
Terkait dengan penjualan mobil baru, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil nasional turun 21 persen year on year menjadi 334.969 unit pada Januari-Mei 2024. Demikian pula penjualan ritel (dealer ke konsumen) turun 14,4 persen yoy menjadi 361.698 unit.
Penurunan penjualan mobil baru di Indonesia disebabkan berbagai faktor, seperti kondisi ekonomi global dan nasional yang belum stabil. Pelemahan kurs rupiah yang berdampak ke beberapa sektor industri, sehingga konsumen cenderung menunda pembelian mobil baru.