JAKARTA, vozpublica.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun tempat pengolahan sampah refuse derived fuel (RDF) plant Jakarta di Rorotan, Kecamatan Cilincing, Kota Jakarta Utara. Nantinya tempat pengolahan sampah RDF tersebut bisa menampung 2.200 ton sampah per hari.
"Pengolahan Sampah di Jakarta yaitu RDF di Rorotan yang akan dibangun dan berakhir nanti bisa diselesaikan sebelum Desember 2024 dan bisa menampung sampah 2.200 ton per hari, total DKI itu 7.500 sampai 7.900 ton," ujar Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai meletakkan batu pertama (groundbreaking) proyek RDF di Cilincing, Kota Jakarta Utara pada Senin (13/5/2024).
Dia mengungkapkan dari 2.200 ton RDF tersebut dapat menghasilkan 800 RDF sampah. Dia berharap pembangunan tempat pengolahan sampah terbesar kedua di Indonesia setelah TPST Bantar Gebang bisa berjalan dengan lancar.
Heru mengungkapkan pemikirannya ke depan agar setiap kecamatan dan kelurahan memiliki RDF dengan kapasitas yang lebih besar.
"Pada 50 tahun ke depan bisa membangun TPA di sekitar Kepulauan Seribu, konsepnya tentunya tidak sampah saja tapi bisa lumpur di 13 sungai," papar Heru Budi.
Dia juga menyebutkan pentingnya konsep pengolahan sampah modern seperti RDF yang diterapkan di berbagai negara maju untuk menjaga lingkungan.
"Konsepnya kita lihat saja di Singapura, Jepang yang nanti menjadi pulau, dan ini saya minta dikaji oleh DLH bersama dengan pecinta lingkungan, akademisi, untuk ke depan bisa dilaksanakan, sudah tidak ada lagi tempat membuang sampah di daratan," pungkasnya.