WASHINGTON, vozpublica.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan belum ada rencana mengirim rudal jarak jauh ke Ukraina. Sebelumnya Trump mengumumkan pengiriman paket senjata termasuk rudal sistem pertahanan Patriot ke Ukraina.
"Tidak, kami tidak ingin melakukan itu," kata Trump di Gedung Putih, saat dikonfirmasi wartawan mengenai laporan bahwa AS akan mengirim rudal jarak jauh seperti Tomahawk ke Ukraina.
Sebelumnya sumber pejabat AS mengatakan kepada The Washington Post pemerintahan Trump mempertimbangkan akan mengirim rudal jelajah Tomahawk ke Ukraina. Tomahawk merupakan rudal jelajah buatan AS yang juga digunakan untuk menyerang fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni lalu.
Namun dia menegaskan Tomahawk tidak ada dalam daftar senjata yang dikirim saat ini.
Tomahawk bisa saja dikirim ke Ukraina jika Trump ingin menggertak atau membuat pengaruh lebih besar terhadap Rusia agar mau menerima perundingan damai.
Sebelumnya Rusia berulang kali memperingatkan pasokan senjata Barat ke Ukraina hanya akan menghambat penyelesaian konflik militer, terlebih melibatkan negara-negara NATO.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov memperingatkan setiap kargo berisi senjata untuk Ukraina merupakan target yang sah.