MOSKOW, vozpublica.id - Moskow menuding Ukraina sebagai dalang di balik pembantaian massal yang merenggut nyawa 139 orang di gedung konser dekat Moskow, Jumat (22/3/2024) lalu. Tuduhan itu dilontarkan oleh Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev, hari ini.
“Tentu saja, Ukraina,” kata Patrushev kepada wartawan ketika ditanya Ukraina atau ISIS-kah bertanggung jawab atas serangan teroris tersebut.
Penembakan massal terjadi Jumat lalu di tempat konser Aula Kota Crocus di Kota Krasnogorsk, di luar Moskow. Serangan itu disusul dengan kebakaran besar.
Seorang koresponden kantor berita Sputnik yang menyaksikan serangan itu melaporkan, sejumlah pria bersenjata berkamuflase masuk ke ruang musik. Mereka lantas menembaki orang-orang dari jarak dekat dan melemparkan bom pembakar.
Komite Investigasi Rusia menyebutkan sedikitnya 139 orang tewas akibat serangan teroris tersebut. Selain itu, sekitar 180 orang lainnya terluka.
Data yang diperoleh Sputnik menunjukkan, para militan yang melakukan serangan teroris di Aula Kota Crocus pada Jumat lalu mengemudikan mobil di jalan raya menuju Ukraina dengan kecepatan tinggi setelah meninggalkan tempat konser itu.
Kamera lalu lintas merekam mobil yang membawa para militan tersebut di Distrik Naro-Fominsk, Wilayah Moskow, di jalan raya sekitar 70 km dari ibu kota Rusia. Kecepatan mobil dikatakan mencapai 141 km per jam pada pukul 21.08 waktu Moskow. Sementara batas kecepatan di jalan itu adalah 90 km per jam.