ROMA, vozpublica.id - Penasihat diplomatik Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengundurkan diri terkait telepon prank pada September lalu. Kejadian itu membuat malu Meloni karena dia mengungkap secara blak-blakan sikap pemerintahannya soal perang di Ukraina dan isu imigran.
Meloni berbicara melalui telepon dengan orang yang mengaku Pemimpin Uni Afrika, padahal mereka adalah duo prankster Rusia, Vladimir Kuznetsov dan Alexei Stolyarov. Rekaman percakapan itu diunggah keduanya di Telegram.
Meloni mengatakan, penasihat diplomatiknya mengajukan pengunduran diri karena merasa bertanggung jawab atas ulah prankster tersebut.
Kantor perdana menteri Italia pada awal pekan ini menyatakan, Meloni melakukan percakapan telepon dengan komedian Rusia menyamar sebagai pejabat tinggi Uni Afrika.
“Isu ini tidak ditangani dengan baik, kami mohon maaf. Duta Besar (Francesco) Talo yang bertanggung jawab,” kata Meloni, dikutip dari Reuters, Jumat (3/11/2023).
Dalam pembicaraan dengan komedian Rusia itu, Meloni mengungkapkan bahwa dunia sudah lelah dengan perang di Ukraina. Dia juga mengeluhkan, Italia hanya mendapat sedikit dukungan dari negara-negara mitra Eropa dalam menangani imigran. Setiap tahunnya, lebih dari 100.000 orang masuk lewat Italia.
Duo Kuznetsov dan Stolyarov sebelumnya pernah melakukan telepon prank dengan korban Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.