KUALA LUMPUR, vozpublica.id – Pemimpin oposisi Malaysia, mantan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, akan mengundurkan diri sebagai presiden partai yang dia pimpin, Partai Pribumi Bersatu. Hal itu dia ungkapkan pada Jumat (24/11/2023).
“Waktu bagi saya untuk menyerahkan kepemimpinan partai kepada tim pimpinan baru telah tiba,” ujar Muhyiddin dalam pidatonya, seperti dikutip Bloomberg.
Partai Pribumi Bersatu, atau biasa dikenal dengan singkatan Bersatu, saat ini memimpin aliansi Perikatan Nasional yang mayoritas pendukungnya adalah kalangan Melayu. Blok tersebut meneguhkan diri sebagai oposisi sejak naiknya Perdana Menteri Anwar Ibrahim—yang memimpin koalisi Pakatan Harapan—ke tampuk kekuasaan pada November 2022.
Pada pertemuan tahunan Bersatu, Muhyiddin mengatakan, dia tidak akan mempertahankan posisinya sebagai presiden partai selama pemilihan pimpinan internal yang akan digelar tahun depan.
Bersatu adalah bagian dari blok oposisi Perikatan Nasional, yang didukung oleh partai Islam konservatif. Aliansi tersebut berhasil meraih pengaruh di antara mayoritas etnik Muslim Melayu di negeri jiran dalam pemilu regional pada Agustus dan pemilu tahun lalu.