MOSKOW, vozpublica.id – Pihak berwenang Rusia menyatakan jumlah korban tewas dalam penembakan massal pada acara konser di pinggir Kota Moskow, Jumat (22/3/2024) lalu, sebanyak 137 orang, naik dari perkiraan sebelumnya 133 orang. Tiga dari korban jiwa yang baru terdata itu adalah anak-anak.
Komite Investigasi Rusia akhir pekan kemarin mengatakan, sebanyak 62 jenazah telah diidentifikasi. Sementara para tersangka penembakan telah dibawa ke markas komite tersebut di Moskow, menurut laporan kantor berita Rusia, RIA, Minggu (24/3/2024).
Selain korban jiwa, pihak berwenang Rusia juga mencatat sebanyak 182 orang lainnya terluka dalam penembakan massal itu. Lebih dari 100 orang di antaranya masih dirawat di rumah sakit.
Pada Minggu, Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan hari berkabung nasional. Bendera setengah tiang pun dikibarkan di seluruh Rusia sebagai tanda berkabung.
Sebelumnya, Putin berjanji untuk menghukum semua pelaku serangan brutal itu.
Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi di gedung Aula Kota Crocus itu. AS pun menyebut kelompok teror itu sebagai dalang atas tragedi berdarah itu.
Akan tetapi, Rusia tampaknya tidak percaya begitu saja dengan hal itu. Ada indikasi bahwa Moskow berupaya mengaitkan pembantaian massal tersebut dengan Ukraina, meski ada penolakan tegas dari para pejabat Ukraina soal tudingan keterlibatan Kiev dalam insiden itu.