PALESTINA, vozpublica.id – Duta besar Israel tidak akan kembali ke Ankara selama Presiden Recep Tayyip Erdogan masih berkuasa di Turki. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen, Kamis (28/12/2023).
“Sementara Erdogan berkuasa di Turki, duta besar kami tidak akan kembali ke Ankara,” ungkap Cohen di platform media sosial X.
Hubungan Turki dan Israel memburuk pascameningkatnya eskalasi konflik di Gaza, Palestina, sejak 7 Oktober lalu. Ankara dan Tel Aviv pun sudah saling menarik dubes mereka.
Sebelumnya, Erdogan mengkritik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Presiden Turki itu pun kembali membandingkan Netanyahu dengan pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler.
“Mereka (Barat dan Israel) selalu berbicara buruk tentang Hitler. Apa bedanya Anda (Netanyahu) dengan Hitler? Mereka akan membuat kita merindukan Hitler. Apakah yang dilakukan Netanyahu ini kurang dari apa yang dilakukan Hitler? Sebenarnya tidak,” ujar Erdogan, dalam sebuah acara di Ankara, Rabu (27/12/2023).
Erdogan mengatakan, Netanyahu bahkan lebih kaya dari Hitler. Sebab, pemimpin zionis itu mendapat bantuan dari negara-negara Barat.
Sementara Netanyahu, sebaliknya, menuding Erdogan melakukan genosida terhadap suku Kurdi. Tak hanya itu, PM Israel itu juga menyebut Erdogan memegang rekor jumlah jurnalis yang ditahan karena menentang rezimnya.