MOSKOW, vozpublica.id - Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut negaranya membutuhkan dukungan dari Rusia. Hal tersebut diungkapkan pemimpin Fatah itu dalam sebuah pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, hari ini.
Dalam kesempatan itu, dia mengatakan PBB telah gagal mewujudkan misinya untuk mendirikan Negara Palestina. "PBB, karena tekanan AS, telah gagal dalam misinya untuk memberikan satu solusi, untuk mengeluarkan satu resolusi yang akan mewujudkan, memastikan terwujudnya hak rakyat Palestina," kata Abbas, Selasa (14/8/2024).
Menurut dia, Rusia adalah negara yang bersahabat bagi rakyat Palestina. Sementara Palestina pun mengandalkan dukungan Rusia di kancah internasional.
Abbas saat ini sedang melakukan kunjungan kerja ke Rusia. Dia akan berada di Moskow hingga Rabu (14/8/2024) besok. Setelah itu, pemimpin Palestina itu melakukan perjalanan ke Turki untuk berunding dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Rusia telah menjalin hubungan dekat dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dan para pemimpin Arab. Moskow juga mengutuk pembunuhan terhadap pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, baru-baru ini.
Rusia pun menyerukan semua pihak untuk menahan diri demi mencegah pergolakan lebih lanjut di Timur Tengah. Negara pemilik senjata nuklir terbesar dunia itu juga telah berulang kali menegur Barat karena mengabaikan pentingnya keberadaan Negara Palestina yang merdeka dalam batas-batas yang disepakati pada 1967.