GAZA, vozpublica.id - Warga Palestina yang gugur akibat perang yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza sejak 11 bulan silam telah melampaui 41.000 jiwa. Sementara korban luka yang terdata selama periode itu hampir mencapai 95.000 orang.
Kementerian Kesehatan di Gaza pada Selasa (10/9/2024) menyatakan sedikitnya 41.020 orang telah tewas dalam perang antara Israel dan Hamas di wilayah kantong Palestina itu sejak 7 Oktober 2023. "Jumlah korban tersebut termasuk 32 orang tewas dalam 24 jam terakhir," ungkap kementerian itu.
Sementara itu, sebanyak 94.925 orang telah terluka di Jalur Gaza sejak perang tersebut dimulai. Tidak disebutkan secara perinci apakah di antara korban luka yang tercatat sejak awal perang itu ada yang meninggal setelahnya.
Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan Operasi Banjir al-Aqsa. Israel pun menjadi sasaran serangan roket besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Para pejuang Hamas pada waktu itu juga melepaskan tembakan ke sasaran militer dan sipil di Israel Selatan dan menangkap lebih dari 250 tawanan. Israel memperkirakan 1.200 orangnya tewas pada hari itu.
Sejak itu, Israel terus menggempur Jalur Gaza, menyebabkan lebih dari 41.000 warga Palestina gugur. Kebanyakan dari mereka yang terbunuh itu adalah perempuan dan anak-anak.