JAKARTA, vozpublica.id – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan capaian program Makan Bergizi Gratis yang digulirkan pemerintah sejak ia menjabat. Menurutnya, hingga saat ini sudah ada hampir 30 juta penerima manfaat, terdiri dari anak-anak sekolah dan ibu hamil di seluruh Indonesia.
“Saudara-saudara sekalian, sampai hari ini sudah menjelang 30 juta penerima manfaat, 30 juta anak dan ibu-ibu hamil tiap hari menerima makanan,” kata Prabowo dalam pidatonya, Senin (29/9).
Prabowo mengakui masih ada sejumlah kekurangan, termasuk insiden keracunan makanan. Namun, ia menegaskan skala kesalahan tersebut sangat kecil. “Ada kekurangan, iya. Ada keracunan makan, iya. Tapi dari semua makanan yang keluar, penyimpangan atau kesalahan itu hanya 0,0017 persen,” ujarnya.
Presiden menekankan, program makan bergizi tidak hanya bermanfaat langsung bagi anak dan ibu hamil, tetapi juga berdampak pada perekonomian desa. Pemerintah mengalokasikan dana besar agar perputaran uang merata hingga ke pelosok.
“Rp300 triliun inilah yang kita pakai untuk makan bergizi gratis. Uang itu kita kirim ke desa-desa. Selama ini uang dari daerah mengalir ke Jakarta, lalu keluar negeri. Sekarang kita balik, uang masuk ke desa,” tegasnya.
Menurut Prabowo, perputaran dana tersebut dapat menciptakan nilai tambah ekonomi hingga tiga kali lipat. Petani dan peternak pun kini memiliki kepastian pasar karena hasil panen mereka terserap untuk kebutuhan program.
Meski mengklaim 30 juta penerima manfaat sebagai capaian besar, Prabowo mengaku belum puas. Target pemerintah adalah menjangkau 82 juta anak dan ibu hamil di seluruh Indonesia.
“30 juta kita boleh bangga. Tapi saya masih sedih karena 50 juta anak-anak dan ibu hamil masih menunggu. Kita tidak bisa memaksakan lebih cepat, karena bisa terjadi penyimpangan lebih besar,” jelasnya.