JAKARTA, vozpublica.id - Perempuan biasanya merasakan nyeri di bagian perut saat sedang memasuki silkus menstruasi. Mitosnya, nyeri saat haid itu normal.
Namun, jika Anda sering merasakan rasa nyeri atau sakit yang luar biasa di perut bagian bawah, maka Anda harus mewaspadai penyakit endometriosis.
Apa itu? Endometriosis adalah sebuah kelainan adanya jaringan rahim atau endometrium yang berada di luar rahim. Lokasi endometriosis ini biasanya berada di dalam rongga panggul, ovarium atau indung telur, dan lapisan rongga abdomen atau peritoneum.
Salah satu gejala Anda memiliki endometriosis adalah ketika Anda nyeri saat menstruasi, nyeri ketika berhubungan seksual, dan nyeri panggul. Tak jarang, kelainan ini tak diketahui karena muncul tanpa gajala atau asimtomatik.
Endometriosis kerap disebut-sebut sebagai penyebab perempuan kesulitan untuk hamil. Namun, hubungan antara penyakit ini dan sulit hamil masih menjadi kontroversial dan dipertanyakan.
Memang, tak semua nyeri saat haid merupakan gejala dari endometriosis. Tetapi jika rasa sakit itu luar biasa dan dapat mengganggu aktivitas biasa atau jika rasa sakit itu dirasakan terus menerus di luar masa haid, maka patut diwaspadai jika itu adalah endometriosis.
Gejala lain selain rasa nyeri, di antaranya perut terasa kembung, darah pada feses dan urin, dan volume darah yang berlebihan saat menstruasi. Namun untuk memastikan jika nyeri itu adalah endometriosis, Anda perlu melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG), dan melalui operasi laparoskopi.
Berdasarkan angka statistik, sebanyak satu dari sepuluh perempuan mengidap kelainan ini. Bahkan, sejumlah laporan menyebut bahwa wanita dengan endometriosis memiliki risiko yang lebih besar terkena kanker ovarium.
Hingga saat ini, penyebab endometriosis belum dapat dipastikan, sehingga untuk pengobatan pun hanya bisa dilakukan melalui operasi. Itu pun tidak dapat menghilangkannya seratus persen.