JAKARTA, vozpublica.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi mengungkapkan penularan Mpox mirip HIV dan Aids. Penularan Mpox ini perlu ada kontak fisik.
Mpox mewabah di Afrika karena anak-anak atau orang dewasa di sana berbagi baju atau handuk dan tempat tidur yang sama. "Buat pengetahuan teman-teman, penularannya ini mirip HIV sama AIDS. Jadi terjadi di kelompok-kelompok tertentu dan hampir seluruhnya terjadi karena kontak fisik," kata Budi.
Saat ini, kata Budi, pemerintah mengaktifkan kembali Electronic Surveillance Card. Sistem ini seperti Peduli Lindungi saat Covid-19 mewabah di Indonesia.
Para turis yang berasal dari luar negeri juga akan diberikan QR Code dengan menampilkan kode warna kuning, hijau, dan merah. Masing-masing warna mempunyai arti tertentu.
"Jadi orang-orang datang dari luar negeri dia isi nanti dikasih QR Code kalau dia kuning, hijau, merah. Kalau hijau ya gak usah diapa-apain. Kalau kuning, merah kita lihat suhunya, kalau ternyata memang tinggi dan ada ruam-ruam nanti diambil PCR. Kita sudah siapkan 2 mesin PCR yang bisa 30-40 menit di Jakarta, Cekareng dan di Bali. Karena ada acara Asia-Afrika Leaders Meeting," katanya.
Pemerintah Indonesia juga telah melakukan antisipasi untuk mencegah Mpox menyebar secara masif di Indonesia. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kabinetnya memperketat pengawasan di pintu masuk kedatangan internasional khususnya di Bali untuk mengantisipasi penyebaran Mpox.
"Tidak hanya di Bali, pengawasan di pintu-pintu masuk kedatangan internasional juga segera dilakukan dari kementerian kesehatan dan mungkin dari kementerian lembaga yang lainnya," kata Jokowi dalam arahannya di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (27/8/2024).