JAKARTA, vozpublica.id – Bukan hal baru kalau anak-anak lebih gampang kecanduan gadget. Hal itu dikarenakan sejak kecil orangtua membiasakan memberi anak handphone sambil makan atau bermain. Lantas salahkah kebiasaan tersebut?
Psikolog Anak dan Keluarga, Saskhya Aulia Prima mengatakan gadget terutama tablet dapat menjadi perangkat teknologi yang mampu meningkatkan momen hiburan berkualitas bagi anak dan orangtua. Ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan fitur yang ada. Namun Saskhya mengingatkan penting juga untuk menjaga keseimbangan penggunaan teknologi dengan interaksi secara langsung.
"Semuanya harus diimbangi. Jangan ada penggunaan gadget berlebihan. Gadget di satu sisi bisa mendukung momen keluarga dengan bermain bersama. Namun keluarga juga dapat berbagi pengalaman, belajar bersama, dan menjalani momen berkualitas di era digital ini," kata Saskhya.
Saskhya menyarankan orangtua melihat gadget sebagai alat yang memperkaya momen berkualitas dengan keluarga. Bukan sebaliknya, malah menggantikan peran komunikasi secara langsung. Salah satu cara yang bisa dilakukan orangtua untuk mengatasi anak bermain gadget dengan melakukan aktivitas bersama. Konon lewat aktivitas bersama, semisal mengikuti perlombaan ibu dan anak bisa membangun bonding yang kuat.
Hal itu dibuktikan lewat ajang festival Ibu dan anak Fabbuland Kids & Parents Festival 2023 belum lama ini. Festival dengan tema Fantastic Family Funtime! Exciting Grow Experience ini bertujuan untuk mempererat ikatan antara orangtua dan anak-anak.
Fabbuland festival yang diadakan oleh foxandbunny memang dikhususkan bagi anak-anak. Tujuannya yakni membangun kreativitas anak sekaligus mengurangi kecanduan pada gadget. Festival ini juga bahkan melibatkan seniman hingga parenting expert. Diharapkan lewat Fabbuland anak-anak di seluruh Indonesia dapat mengeksplorasi diri tanpa gadget dan batasan.
“Festival ini menjadi wadah di mana anak-anak dapat menggali minat, bakat, dan kreativitas mereka dengan bebas. Sasarannya tak hanya mencetak intelektual tangguh, tetapi juga anak-anak yang tumbuh dengan moral kuat,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk DIY, Erlina Hidayati Sumardi belum lama ini.