PASAMAN, vozpublica.id – Seorang bidan bernama Dona nekat berenang menyeberangi sungai deras sejauh 18 meter dengan membawa peralatan medis demi mengunjungi pasien di Nagari Duoto, Pasaman, Sumatera Barat. Aksi heroik ini terekam video amatir dan viral di media sosial sebagai bukti dedikasi tanpa batas tenaga medis desa.
Kondisi ini terjadi karena jembatan penghubung di desanya putus, dan jalur darat tidak bisa ditempuh. Tanpa ragu, bidan yang bertugas di Puskesmas Simpang Tonang tersebut melompat dari tebing curam ke sungai dan menyusuri aliran deras dengan tas medis di punggung untuk melanjutkan tugasnya menyelamatkan pasien.
Setelah tiba di tepi sungai, perjuangan belum usai, ia melanjutkan perjalanan dengan menaiki ojek sejauh 27 km di medan sempit dan terjal menuju lokasi pasien.
Akses jalan terbatas dan fasilitas penyeberangan yang rusak membuat mobilitas warga sangat terganggu. Menurut cerita warga setempat, jembatan Batang Pasaman adalah satu-satunya akses ke kampung tersebut. Kini jembatan itu sudah putus, membuat satu-satunya jalur menuju pasien menjadi akses sungai berbahaya.
Dalam salah satu pernyataannya, bidan Dona menjelaskan, pasien yang dikunjunginya sedang menjalani pengobatan selama 10 hari dan sudah dikontrol oleh bidan desa. Namun, karena kondisi jembatan yang tidak memungkinkan, ia memilih jalur alternatif dengan risiko tinggi demi memastikan pasien tetap mendapat layanan kesehatan.
Warga setempat berharap pemerintah daerah segera membangun kembali jembatan yang rusak agar bantuan medis dan aktivitas harian tidak lagi terhambat. Aksi bidan Dona menjadi simbol ketangguhan dan komitmen tenaga medis desa menghadapi kendala geografis ekstrem.