MUAROJAMBI, vozpublica.id - Pengelola Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 menyebut proyek pembangunannya molor satu bulan dari target yang telah ditentukan. Penyebabnya masih adanya kendala pembebasan lahan di tiga lokasi.
"Target di akhir Juni, tapi terkendala pembebasan lahan di tiga lokasi berbeda, di Simpang Sebidang (exit tol), di Aisi, terus di STA 141," ucap Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Jalan Bebas Hambatan (JBH) Provinsi Jambi, Benny W Cristiawan, Rabu (3/7/2024).
Karena itu, akibat adanya kendala tersebut pihak pengelola jalan tol diberi perpanjangan waktu hingga satu bulan sampai akhir Agustus 2024 untuk merampungkan proyek tersebut.
Dari 6,5 hektare lahan tambahan, terdapat 106 bidang, tetapi sampai sekarang sudah dibayarkan baru 101 bidang.
"Masih tersisa 5 bidang lagi tersisa dititipkan di pengadilan. Kita berharap bisa cepat selesai," ucap Benny.
Untuk diketahui, Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino memiliki panjang 33 kilometer (km) yang akan memangkas waktu perjalanan menjadi 3,5 jam dengan kecepatan rata-rata 100 km/jam.
Jika menggunakan rute jalan lama atau umum Jambi-Palembang bisa mencapai 7 hingga 8 jam dan dapat memangkas waktu separuh perjalanan. Nilai investasi jalan tol tersebut diperkirakan mencapai Rp2,76 triliun.