JAKARTA, vozpublica.id - Cmencatat nilai kapitalisasi pasar (market capitalization) sebesar Rp69,3 triliun hingga 30 Desember 2021.
Jumlah itu, tercatat sejak Mitratel melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada November 2021. Sementara dana segar yang berhasil dihimpun emiten pelat merah itu di pasar modal hingga saat ini mencapai Rp18,8 triliun.
"Dari IPO tersebut kita mendapatkan dana segar di market sebesar Rp18,8 triliun. Dan posisi saat ini market capitalization atas Mitratel sebesar Rp69,3 triliun," ujar Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko, dalam Media Gathering, Senin (10/1/2022).
Pasca IPO, kepemilikan saham (ownership structure) atas saham Mitratel masih didominasi oleh PT Telkom Indonesia Tbk sebesar 71,87 persen, disusul kepemilikan publik sebanyak 28,13 persen.
Tak hanya itu, seiring berjalannya waktu Mitratel mencatatkan dua investor baru yang kepemilikannya sahamnya di atas 5 persen. Kedua investor tersebut adalah Indonesia Investment Authority (INA) sebesar 5,4 persen dan Investment Corporation Private Limited (GIC) Singapura sebanyak 5,7 persen.
"Seiring dengan berjalannya waktu, kita memiliki dua investor yang secara kepemilikan lebih dari 5 persen, ini ada dua. Satu, INA dan GIC yang masing-masing mempunyai share 5,7 persen dan 5,4 persen," ungkapnya.
Adapun total share anak usaha PT Telkom Indonesia ini mencapai 83,51 miliar. Jumlah itu terdiri atas public share sebanyak 23,49 miliar.